Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran pandemi virus corona atau Covid-19 di Indonesia kini telah memasuki bulan keenam. Kasus pertama Covid-19 di Indonesia diumumkan pada awal Maret lalu. Namun, sampai saat ini jumlah kasus terinfeksi masih terus meningkat.
Bahkan, dari data terbaru pemerintah, pasien terinfeksi Covid-19 hingga 1 September 2020 mencapai 177.571 orang dan sebanyak 7.505 meninggal dunia.
Menurut epidemiolog Griffith University Dicky Budiman, tingginya angka tersebut belum merupakan puncak kasus Covid-19 di Indonesia. Kemungkinan, Indonesia masih akan menghadapi Covid-19 hingga akhir tahun depan.
Baca Juga: Kasus harian Covid-19 di Indonesia menanjak, kapan gejala virus corona mulai muncul?
Dominasi Orang Tanpa Gejala
Selama enam bulan ini, tampaknya Indonesia masih mengahadapi kondisi outbreak asymptomatic, di mana wabah didominasi orang tanpa gejala, karena bonus demografi, yang mayoritas penduduknya adalah usia dewasa muda.
“Saat ini besar kemungkinan, orang-orang usia dewasa muda inilah yang terinfeksi. Karena mereka memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik dibanding kelompok lain, sehingga ketika terinfeksi, tidak tampak gejala,” jelas Dicky pada Kompas.com (1/9/2020).
Baca Juga: Kemenkes: Tak perlu takut, yang positif Covid-19 belum tentu sakit
Namun, yang penting diingat adalah, tidak bergejala bukan berarti tidak sakit. Bukti ilmiah menunjukkan, 50% dari orang tidak bergejala setelah diperiksa dengan CT Scan ternyata memiliki gangguan di paru dan 80% dari orang tanpa gejala mengalami gangguan menetap di jantung.