kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Masih Ada di Level 6%, Bos BI Proyeksikan Suku Bunga Bakal Turun pada Periode Ini


Kamis, 21 Maret 2024 / 03:50 WIB
Masih Ada di Level 6%, Bos BI Proyeksikan Suku Bunga Bakal Turun pada Periode Ini
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan terkait hasil RDG di Jakarta, Kamis (19/1/2023). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kembali menahan suku bunga acuan (BI rate) di level 6%, diproyeksikan suku bunga bakal mulai turun pada semester II tahun ini.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pihaknya melihat sejumlah pelaku pasar yang memperkirakan pemangkasan suku bunga Federal Funds Rate (FFR) di Juni 2024. Menurutnya, ini yang menyebabkan ketidakpastian keuangan global tinggi.

“Itu salah satu stance kebijakan BI Rate tetap. Kami juga baru akan melihat ruang terbuka penurunan suku bunga BI Rate di semester II. Itu baseline scenario, tapi bisa maju bisa mundur,” ujarnya dalam konferensi pers, di Jakarta, Rabu (20/3).

Perry menyebutkan, faktor utama penurunan suku bunga ialah inflasi. Pihaknya meyakini jika kenaikan harga pangan akan berlaku temporer hingga akhir tahun 2024.

Baca Juga: Sejumlah Ekonom Merespons Keputusan BI Tetap Pertahankan Suku Buanga Acuan 6%

“Kami meyakini inflasi IHK (Indeks Harga Konsumen) akhir tahun masih tetap 3%, inflasi inti juga masih tetap rendah,” terangnya.

Perry mengungkapkan, pihaknya bakal melakukan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan inflasi harga pangan dan inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation) tetap terkendali.

“Sehingga ini berdampak terhadap stabilisasi nilai tukar,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×