kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   -7.000   -0,37%
  • USD/IDR 16.255   69,00   0,43%
  • IDX 6.901   35,74   0,52%
  • KOMPAS100 1.004   4,88   0,49%
  • LQ45 768   3,99   0,52%
  • ISSI 227   1,02   0,45%
  • IDX30 396   2,65   0,67%
  • IDXHIDIV20 457   1,32   0,29%
  • IDX80 113   0,52   0,46%
  • IDXV30 114   -0,13   -0,12%
  • IDXQ30 128   0,82   0,64%

Ma'ruf Amin: Pemerintah siapkan Rp 22 triliun dukung pendidikan berbasis digital


Rabu, 08 Juli 2020 / 10:30 WIB
Ma'ruf Amin: Pemerintah siapkan Rp 22 triliun dukung pendidikan berbasis digital
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima Pengurus Yayasan Memajukan Ilmu Kebudayaan (YMIK) di kediaman resmi Wapres, Jakarta, Selasa (7/7).


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Presiden Ma'ruf Amin turut mendukung pendidikan digital di Indonesia. Diharapkan, dengan pendidikan digital maka pemerataan pendidikan di seluruh daerah di Indonesia dapat terwujud, serta dapat menghilangkan kesenjangan perbedaan tingkat pendidikan di masyarakat pada masa mendatang.

Ma'ruf pun menyebut, pemerintah terus berusaha untuk memajukan pendidikan dengan penggunaan teknologi yang mutakhir. Bahkan, dia pun menyebut pemerintah telah menyiapkan dana yang dapat digunakan untuk menunjang perbaikan tersebut.

Baca Juga: Pengamat: Putusan MA bisa memicu kembali polemik hukum hasil Pilpres

“Pemerintah mungkin akan menyediakan dana sekitar Rp 22 Triliun lebih supaya itu nanti sampai pelosok. Dan itu bisa digunakan untuk layanan pemerintahan, birokrasi, sosial, dan lain-lain, terutama juga untuk pendidikan," kata Ma'ruf dalam keterangan tertulis, Selasa (7/7).

Tak hanya pemerataan pendidikan, Ma'ruf juga menyebut pendidikan digital dibutuhkan karena pendidikan digital mampu mendukung reformasi birokrasi yang terus diupayakan pemerintah guna memaksimalkan efisiensi pemerintahan.

"Jadi, memang pendidikan [digital] harus dimulai untuk melahirkan tenaga kerja yang siap. Ke depan itu kita terutama birokrasi, itu salah satu upaya dalam reformasi birokrasi itu adalah layanan digital, birokrasi digital, pemimpin digital, pokoknya semuanya serba digital," lata Ma'ruf.

Baca Juga: Inilah lima menteri yang tak akan kena reshuffle menurut prediksi pengamat

Sebelumnya, Calon Rektor dari Universitas Siber Asia (UNSIA) Jang Youn Cho menjelaskan mengenai adanya pendidikan tinggi yang menjadi program kerja sama antara Universitas Nasional (UNAS) dengan Hankuk University of Foreign Studies Korea, yang diberi nama Universitas Siber Asia (UNSIA).




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×