kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Malaysia Minta Indonesia Maklumi PHK


Selasa, 17 Maret 2009 / 16:26 WIB


Reporter: Hans Henricus |

JAKARTA. Masalah pemutusan hubungan kerja (PHK) tenaga kerja Indonesia di Malaysia mewarnai pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Perdana Menteri Abdullah Ahmad Badawi di Istana Merdeka, Selasa (17/3).

Kepada SBY, Abdullah Ahmad Badawi mengatakan keputusan semua negara di dunia termasuk Malaysia dan Idnonesia mengalami imbas Krisis keuangan global dan tentunya kebijakan yang diambil akan berkaitan dengan tenaga kerja.

Oleh karena itu, lanjut Badawi, Indonesia harap memaklumi keputusan Malaysia mengeluarkan kebijakan PHK. “Saya sudah jelaskan pada Presiden bahwa berlakunya pemberhentian kerja adalah sesuatu yang tidak dapat dielakkan di Malaysia,” jelas Pak Lah, panggilan akrab Abdullah Ahmad Badawi di Istana Merdeka, Selasa (17/3).

Meski demikian, Pak Lah menjamin akan menekan proses PHK di negaranya sehingga tidak terjadi secara besar-besaran. Keyakinan Pak Lah ini lantaran Malayasia juga menggelontorkan paket stimulus ekonomi untuk menggerakan sektor riil. “Dengan berlakunya paket ekonomi kami akan mengurangi dilakukannya pemberhentian kerja,” janjinya.

Selain itu, Pak Lah juga meminta agar Indonesia tidak membesar-besarkan masalah PHK di Malaysia. Sebab, keputusan itu tidak hanya berlaku pada pekerja asing saja, melainkan pekerja lokal juga terkena PHK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×