kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Maksimalkan Potensi Bonus Demografi, Pemerintah Perlu Lakukan Sejumlah Hal Ini


Kamis, 08 Agustus 2024 / 16:15 WIB
Maksimalkan Potensi Bonus Demografi, Pemerintah Perlu Lakukan Sejumlah Hal Ini
ILUSTRASI. Sejumlah pekerja menyebrang di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (16/4/2024). Pemerintah diminta bersiap menghadapi potensi bonus demografi guna mendongkrak perekonomian dalam negeri.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah diminta bersiap menghadapi potensi bonus demografi guna mendongkrak perekonomian dalam negeri. 

Direktur Ekonomi Center Of Economic and Law Studies, Nailul Huda mengatakan salah satu langkah yang harus disiapkan adalah dengan meningkatkan produktivitas tenaga kerja. 

"Produktivitas ini bisa dicapai dengan peningkatan kualitas pendidikan tenaga kerja kita, dimana mungkin pada beberapa tahun mendatang diisi oleh generasi Z kita saat ini," jelas Nailul pada Kontan.co.id, Kamis (8/8). 

Baca Juga: BPS: Industri Tekstil dan Pakaian Jadi Alami Kontraksi pada Kuartal II 2024

Hanya saja, menurutnya ada sejumlah tantangan dalam menyiapkan potensi bonus demografi ini. Apalagi, terdapat fakta ada 9,9 juta generasi muda atau gen Z yang masih mengganggur dan juga tidak mengisi kegiatan dengan pendidikan maupun pelatihan. 

Dengan kondisi demikian, pertumbuhan ekonomi menurutnya tidak akan bisa menyentuh angka di atas 8% seperti yang dicita-citakan oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto. 

"Pertumbuhan ekonomi akan tumbuh stunting tidak optimal karena gen Z kita yang menjadi beban bagi generasi lainnya," urai Nailul. 

Upaya pembukaan lapangan pekerjaan perlu didorong. Dalam kondisi saat ini meningkatkan investasi padat karya menurutnya hal yang paling penting dilakukan oleh pemerintah. 

Baca Juga: Jokowi: Golden Visa Hanya untuk Good Quality Travelers

Pasalnya, padat karya dapat menyerap banyak lapangan pekerjaan khususnya di sektor pertanian dan industri.  "Jadi fokus ke sektor padat karya menjadi hal wajib," ungkap Nailul. 

Kemudian, peningkatan kualitas sumber daya melalui pendidikan tinggi yang perlu didukung dengan kebijakan pro terhadap biaya kuliah murah. 

Asal tahu saja, Indonesia diperkirakan akan menghadapi era bonus demografi beberapa tahun ke depan, seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. 

Baca Juga: Deindustrialisasi Dini Ancam Target Indonesia Menjadi Negara Maju di 2045

Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pecatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mencatat, total penduduk Indonesia hingga semester I-2024 mencapai 282.477.584 jiwa.

Jumlah penduduk itu naik sebesar 1.752.156 orang dibandingkan semester II-2023. Secara tahunan (year on year/YoY), jumlah penduduk tersebut naik 1.606.562 jiwa dibandingkan semester I-2023. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×