kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Luhut Tak Khawatir Jika Rupiah Tembus Rp 16.000, Ini Sebabnya


Rabu, 30 November 2022 / 06:35 WIB
Luhut Tak Khawatir Jika Rupiah Tembus Rp 16.000, Ini Sebabnya
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku tidak khawatir jika kurs rupiah tembus Rp 16.000 per dolar AS. ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Aditya Pradana Putra


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah beberapa waktu terakhir mengalami pelemahan. Bahkan, mata uang Garuda ini bergerak menuju level Rp 16.000. 

Kendati demikian, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengaku tidak khawatir jika kurs rupiah tembus Rp 16.000 per dolar AS. 

Luhut menilai pelemahan rupiah ini terjadi bukan karena kondisi ekonomi Indonesia yang buruk, melainkan karena adanya faktor eksternal yakni kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) yang agresif dilakukan sepanjang 2022. 

Informasi saja, saat ini, nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.700 per dollar AS.

"Jadi kalo nanti sampai The Fed akan tekan which is kayanya enggak lagi. Dia sampai Rp 16.000 it's oke, nanti kita akan adjust pelan-pelan lagi ke bawah. Jadi semua manageable, semua by design, bukan karena ekonomi kita enggak bagus," ujarnya saat acara Wisdom Wealth 2022 di Ritz Carlton Pacific Place Jakarta, Selasa (29/11/2022). 

Terlebih saat ini hampir seluruh mata uang di dunia terdepresiasi akibat kenaikan suku bunga acuan AS ini. 

Baca Juga: Kurs Rupiah Melemah Dalam Dua Hari Perdagangan

Di antara negara lain pun depresiasi nilai tukar rupiah bukanlah yang terdalam. Oleh sebab itu, dia yakin meski rupiah melemah hingga tembus Rp 16.000 pun akan dengan mudah diturunkan secara perlahan karena kondisi ekonomi Indonesia masih cukup baik. 

Dia mengungkapkan, kondisi ekonomi Indonesia saat ini dengan pertumbuhan ekonomi pada Kuartal III 2022 sebesar 5,7 persen membuat Indonesia menjadi cukup menarik di mata para investor asing. 

Dia pun berupaya memanfaatkan kesempatan ini untuk mendorong agar investor asing menegaskan komitmen dengan berinvestasi di Indonesia.

Sebab, dengan semakin banyak aliran dana investasi masuk ke Indonesia maka ini akan memperkuat perekonomian dalam negeri termasuk memperkuat nilai tukar rupiah. 

"Tadi saya makan sama pengusaha-pengusaha Tiongkok ini, ngapain kamu taruh duitmu di Singapura? Taruh saja di sini roll over di Indonesia, kami kan bagus. Jawabannya tadi, we will do it (kami akan lakukan itu)," ungkapnya. 

Baca Juga: Simak Proyeksi Rupiah pada Perdagangan Rabu (30/11)

Sebagai informasi, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot kembali ditutup melemah pada Selasa (29/11/2022). Mata uang Garuda masih terpapar sentimen demonstrasi menolak kebijakan lockdown yang terjadi di sejumlah kota besar di China. 

Dilansir dari data Bloomberg, pada sesi perdagangan hari ini nilai tukar rupiah ditutup melemah 21 poin atau 0,13 persen ke Rp 15.743 per dollar AS. Nilai tukar rupiah bergerak pada rentang Rp 15.715 - Rp 15.747 per dollar AS hari ini. Depresiasi nilai tukar rupiah selaras dengan menguatnya indeks dollar AS. 

Data Investing menunjukkan, "greenback" saat ini berada pada kisaran 106,22.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Luhut: Jika Kurs Rupiah Tembus Rp 16.000, Bukan karena Ekonomi RI Enggak Bagus"
Penulis : Isna Rifka Sri Rahayu
Editor : Yoga Sukmana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×