Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada periode 12-23 September 2020, jumlah kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta menunjukkan tren pelambatan. Kendati demikian, di wilayah Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek) yang merupakan wilayah penyangga DKI Jakarta masih ada kenaikan selama sepekan terakhir.
Hal ini terungkap saat rapat koordinasi (rakor) untuk antisipasi perkembangan kasus Covid-19 di Jabodetabek secara virtual yang dipimpin oleh Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada Kamis (24/9/2020).
Menanggapi hal ini, Luhut minta agar faktor kedisiplinan untuk menangani angka pertumbuhan Covid-19 terus ditegakkan. “Aktivitas warga DKI Jakarta yang karena PSBB pergi ke restoran atau ke kafe di wilayah Bodetabek. Artinya, perlu pengetatan protokol kesehatan di sana untuk pengendalian Covid-19," kata Luhut dikutip Juru Bicaranya Jodi Mahardi, Kamis.
Setelah 10 hari mengawal perkembangan penularan virus corona, Luhut ingin agar ada sinkronisasi kebijakan di seluruh Jabodetabek untuk mengendalikan penyebaran virus.
Baca Juga: UPDATE: Jaksel, kota Bekasi dan wilayah Tangerang kembali masuk zona merah Covid-19
Sejauh ini, pemerintah telah mengawasi aktivitas masyarakat di banyak tempat, terutama di pasar tradisional.
Namun, Luhut tetap mengarahkan TNI, Polri, dan Satpol PP untuk memperhatikan pula klaster di perkantoran termasuk kementerian dan lembaga (K/L), perusahaan swasta, dan pemerintah daerah.
“Jangan sampai ada yang membuat klaster baru,” tegas Luhut dikutip oleh Jodi.
Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Kamis (24/9): 262.022 kasus, 191.853 sembuh, 10.105 wafat
Sebagai Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi, Luhut meminta Kementerian Kesehatan untuk menyediakan fasilitas tes bagi anggota Satpol PP yang menjalankan operasi penegakan disiplin kesehatan.
Selain itu, Luhut juga meminta Satgas Covid-19 untuk segera menyediakan fasilitas isolasi bagi anggota Satpol PP, TNI dan Polri yang bergejala ringan dan OTG.
Dalam rakor virtual tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melaporkan kepada Luhut, selama penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), data dari Dinas Kesehatan menunjukkan tingkat kasus harian dengan tren yang cenderung stabil.
Dari tanggal 30 Agustus-11 September, peningkatan kasus aktif di Jakarta adalah 49%. Namun, pada tanggal 12 -23 September peningkatan kasus aktif turun menjadi 12%. “Penularan masih meningkat, tapi melambat,” ujar Anies.
Baca Juga: Harus makin waspada, berikut 15 gejala virus corona menurut WHO
Di dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa secara umum penanganan kasus Covid-19 di daerahnya semakin membaik. Tren positif itu berdasarkan penanganan sejak 14-20 September 2020. “Dari 27 kabupaten/kota, hanya ada tiga daerah masuk dalam zona merah yaitu Kota Bekasi, Kabupaten Karawang dan Kota Cirebon," ucapnya.
“Sebelum ada koordinasi dari Pak Menko itu, di Jabar (tingkat kematian) 2,4%, sekarang di angka 1,88%. Recovery rate sebelumnya di angka 53%, sekarang sudah membaik menjadi 59% dan ini sudah membaik secara umum," katanya melaporkan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Luhut Sebut Perlu Pengetatan Protokol Kesehatan di Bodetabek"
Penulis : Ade Miranti Karunia
Editor : Sakina Rakhma Diah Setiawan
Selanjutnya: Perbaharui rekor, kasus corona Indonesia bertambah 4.465 per hari ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News