kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   23.000   1,19%
  • USD/IDR 16.321   82,00   0,50%
  • IDX 7.163   -41,13   -0,57%
  • KOMPAS100 1.042   -7,39   -0,70%
  • LQ45 801   -6,68   -0,83%
  • ISSI 232   -0,24   -0,10%
  • IDX30 416   -3,43   -0,82%
  • IDXHIDIV20 486   -4,79   -0,98%
  • IDX80 117   -0,82   -0,70%
  • IDXV30 119   0,16   0,13%
  • IDXQ30 134   -1,40   -1,04%

Luhut Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 9% pada Tahun 2029


Kamis, 12 Juni 2025 / 14:00 WIB
Luhut Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 9% pada Tahun 2029


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, dengan optimisme tinggi memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 8% hingga 9% pada periode 2028-2029.

Keyakinan ini didasari oleh studi yang dilakukan DEN serta berbagai proyek strategis yang sedang berjalan di Indonesia.

Menurut Luhut, salah satu program yang menjadi pendorong utama adalah Program Makan Bergizi Gratis. 

Ia menekankan bahwa program ini akan menciptakan pemerataan ekonomi dan mengatasi kesenjangan di daerah terpencil.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2025 Diproyeksi Melemah, Ini Pemicunya

Untuk mencapai target 8% hingga 9% pada 2028-2029, Luhut menegaskan pentingnya menjaga pertumbuhan di atas 5% dan bekerja secara detail serta fokus pada proyek-proyek kunci.

"Kita harus menjaga pertumbuhan kita di atas 5% untuk mencapai 8%-9% pada tahun 2028-2029," ujar Luhut dalam acara International Conference on Infrastructure (ICI) 2025, Kamis (12/6).

Selain program makan bergizi gratis (MBG), hilirisasi pertanian dan hilirisasi nikel serta komoditas lainnya juga menjadi fokus utama. 

Luhut mengatakan bahwa optimisme ini bukan tanpa dasar. Pengalamannya selama hampir sebelas tahun terakhir dalam mengelola pemerintahan memberinya keyakinan bahwa dengan tim kerja yang kuat, baik, dan profesional, target ini dapat dicapai.

"Kalau Anda membangun kerja sama tim yang kuat dan profesional, kita bisa mengatasinya," katanya.

Baca Juga: Apindo: Stimulus dan Belanja Pemerintah jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi di 2025

Meskipun infrastruktur tidak langsung memberikan respons instan terhadap ekonomi, Luhut menyoroti dampak jangka panjangnya. 

Ia mencontohkan infrastruktur yang dibangun di Sumatra menuju Bengkulu, di mana setelah enam tahun, permintaan listrik melonjak signifikan. 

Demikian pula dengan infrastruktur di Jawa yang telah mengubah gambaran industri di Indonesia.

Selanjutnya: Ini Mobil Favorit Maling di Indonesia: Sudahkah Kendaraan Anda Terlindungi?

Menarik Dibaca: Ini Mobil Favorit Maling di Indonesia: Sudahkah Kendaraan Anda Terlindungi?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×