Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menekankan pentingnya reformasi perpajakan dalam meningkatkan penerimaan pajak Indonesia.
Menurutnya, upaya ini akan menjadi langkah besar (game changer) bagi perekonomian nasional.
"Dan kita sudah harus kerja around the clock untuk membuktikan ini, karena menyangkut game changer buat Indonesia," ujar Luhut dalam Konferensi Pers di Jakarta, Kamis (9/1).
Baca Juga: Coretax System Masih Tersendat Sejak Peluncuran, Ini Kata Dewan Ekonomi Nasional
Oleh karena itu, Luhut mendukung penuh implementasi Coretax System yang diusung oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Sistem tersebut, kata Luhut, terinspirasi dari hasil briefing dengan World Bank (Bank Dunia), yang mengkritik kinerja Indonesia dalam mengumpulkan pajak.
Bahkan, World Bank menyamakan Indonesia dengan negara Nigeria dalam mengumpulkan penerimaan pajaknya.
"Jadi World Bank itu mengkritik kita, bahwa kita salah satu negara yang meng-collect pajaknya tidak baik. Kita disamakan dengan Nigeria," katanya.
Baca Juga: Coretax Berlaku, Dewan Ekonomi Nasional: Wajib Pajak Tak Bisa Sembunyikan Harta
Apabila sistem perpajakan terbaru ini dapat berjalan dengan baik, Luhut menghitung berdasarkan laporan World Bank, bahwa penerimaan yang bisa didapatkan mencapai Rp 1.500 triliun.
"Menurut mereka kalau kita bisa lakukan program ini, itu bisa kita dapat 6,4% dari GDP atau setara kira-kira Rp 1.500 triliun. Dan angka ini kita breakdown sekarang," kata Luhut.
Selanjutnya: 6 Emosi Dasar Manusia yang Penting Diperkenalkan Kepada Anak-Anak
Menarik Dibaca: Dapat Ganggu Aktivitas, Ini Penyakit yang Datang di Musim Hujan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News