Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meningkatkan kompetensi pekerja konstruksi Indonesia, Lembaga Penyedia Jasa Konstruksi (LPJK) tanda tangani kerja sama dengan Construction Association of Korea (CAK).
Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Nasional Ruslan Rivai mengatakan, ada dua agenda utama dalam kesepakatan kerja sama ini.
Pertama soal peningkatan pekerja konstruksi Indonesia. Sedangkan kedua terkait penelitian dan pengembangan teknologi konstruksi Indonesia.
"Melihat pembangunan infrastruktur kita, ada gap kompetensi di tenaga kerja konstruksi, itu yang akan coba dijawab melalui kerja sama ini," kata Ruslan, Kamis (9/10) dalam sambutan acara penandatanganan tersebut, Kamis (9/11) di JCC, Jakarta.
Ruslan menambahkan dua hal tersebut akan diturunkan dalam kegiatan misalnya pelatihan yang akan melibatkan lembaga pendidikan dan pelatihan serta asosiasi profesi.
Selain itu kerja sama pengembangan data dan sistem informasi, riset dan inovasi teknologi konstruksi, pengembangan pasar dan fasilitasi kontrak bisnis, serta membentuk kerangka kerja industri yang stabil.
Sementara itu, Plt Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Danis Sumadilaga bilang peningkatan kapasitas pekerja konstruksi dibutuhkan guna meningkatkan daya saing.
"Sementara ini bagaimana membentuk pekerjaan konstruksi tidak diisi oleh pekerja asing. Sementara soal alat konstruksi dan lainnya belum ada detailnya," kata Danis pada kesempatan yang sama.
Chairman CAK Joo Hyun Yoo yang hadir dalam penandatanganan MoU, menambahkan vahwa kerjasama ini diharapkan dapat membantu proyek-proyek infrastruktur di Indonesia melalui transfer knowledge.
"Indonesia punya PDB terbesar di Asean, terlebih sedang bangun banyak infrastruktur terus, seperti powerplant dan lainnya," kata Joo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
