Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. LPEM FEB UI berharap Bank Indonesia (BI) untuk menahan suku bunga acuan di level 6,00% dalam rapat Dewan Gubernur BI Januari 2024.
Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengungkapkan, ini seiring dengan pergerakan rupiah yang melemah sejak awal tahun 2024 dan inflasi yang terjaga.
Menurut Riefky, masih terlalu dini untuk BI membuka ruang penurunan suku bunga acuan pada awal tahun ini.
Baca Juga: Pengumuman BI Rate dan PDB China Akan Menyetir IHSG, Saham-Saham Ini Bisa Dicermati
“Pemotongan suku bunga acuan yang terlalu dini bukan langkah yang tepat diambil oleh BI karena berpotensi memberi tekanan pada rupiah,” tulis Riefky dalam laporannya, Selasa (16/1).
Data Riefky menunjukkan, per 15 Januari 2024, nilai tukar rupiah tercatat sekitar Rp 15.550 per dolar Amerika Serikat (AS) atau melemah 1,06% year to date (ytd).
Sedangkan angka inflasi pada akhir tahun 2023 cenderung menurun, berada di level 2,61% year on year (yoy), atau dalam sasaran 3% yoy plus minus 1% yang dibidik oleh BI.
Riefky menegaskan, BI perlu mengatur waktu penurunan tingkat suku bunga acuan, dengan mengacu pada keputusan The Fed.
Baca Juga: Meneropong Cuan di Reksadana Offshore
Adapun Gubernur BI Perry Warjiyo akan membacakan hasil rapat Dewan Gubernur BI pada hari ini, Rabu (17/1).
Masyarakat bisa menyaksikan pembacaan hasil tersebut lewat media sosial BI, baik itu Instagram hingga Youtube, mulai pukul 14.00 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News