kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lima proyek MP3I Kaltim siap digarap


Rabu, 05 September 2012 / 07:10 WIB
Lima proyek MP3I Kaltim siap digarap
ILUSTRASI. Promo Indomaret 21-27 Juli 2021


Reporter: Agus Triyono | Editor: Dadan M. Ramdan

JAKARTA. Pemerintah mulai menggenjot proyek infrastruktur yang masuk Masterplan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Paro kedua tahun ini, lima proyek MP3EI di Kalimantan Timur mulai dibangun alias groundbreaking.

Kelima proyek itu adalah pabrik Pupuk Kalimantan Timur V di Bontang senilai Rp 6 triliun, terminal baru bandara Sepinggan-Balikpapan senilai Rp 1,6 triliun, bandara baru di Samarinda senilai Rp 226,8 miliar. Kemudian, pembangunan terminal Pertamina Lawe-Lawe senilai Rp 4 triliun dan pelabuhan internasional di Maloy senilai Rp 4,8 triliun.

Awang Farouk, Gubernur Kalimantan Timur mengatakan, pelaksana dari kelima proyek tersebut adalah pemerintah daerah dan perusahaan badan usaha milik negara (BUMN).

Selain itu, masih ada dua proyek MP3EI yang sudah rampung dan tinggal diresmikan yakni pelabuhan kargo internasional Balikpapan senilai Rp 1,3 triliun dan bandara baru di Tanjung Redep. “Dua proyek ini rencananya akan diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Oktober mendatang,” kata Awang, Senin (2/9).

Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menyebutkan, selain ketujuh proyek infrastruktur tersebut, masih banyak lagi proyek lainnya yang bakal dibangun di kawasan Kalimantan.

Menurut Hatta, ada lima rumpun infrastruktur yang terus digeber pembangunannya dalam beberapa tahun ke depan. Diantaranya infrastruktur sarana perhubungan yang meliputi pembangunan transportasi darat, laut dan udara.

“Semuanya sudah ada di list proyek MP3EI," jelas Hatta. Adapun pembiayaanya berasal dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), sedangkan pengerjaannya dilakukan BUMN dan kerjasama pemerintah-swasta.

Hatta menambahkan, proyek lainnya adalah pembangunan infrastruktur sektor energi. Kalimantan diprioritaskan dalam proyek energi lantaran wilayah itu mengalami krisis pasokan listrik. Proyek infrastruktur yang dikembankan lebih fokus pada energi terbarukan.
"Pembangunan infrastruktur ini juga menekankan pengembangan pembangkit listrik dan transmisi untuk kebutuhan industri smelter," papar Hatta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×