kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Lily Wahid: Fauzi adalah orang kepercayaan Muhaimin


Jumat, 09 September 2011 / 11:42 WIB
Lily Wahid: Fauzi adalah orang kepercayaan Muhaimin
ILUSTRASI. Petugas teller memperlihatkan pacahan 100 dolar US di salah satu bank di Jakarta, Selasa (3/11). KONTAN/Carolus Agus waluyo/03/11/2020.


Reporter: Havid Vebri | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar pernah membantah ada staf khususnya yang terlibat dalam kasus proyek pembangunan infrastruktur kawasan transmigrasi. Bahkan pria yang akrab disapa Cak Imin ini menegaskan dirinya tidak pernah mengenal sosok Fauzi, orang yang disebut-sebut sebagai staf pribadi Ketua Umum PKB tersebut.

Namun, pengakuan Cak Imin dibantah oleh anggota DPR Fraksi PKB Lily Wahid. Adik Gus Dur ini memastikan, Muhaimin telah berbohong saat mengaku tak mengenal Fauzi. Menurut Lily, seluruh anggota fraksi PKB tahu betul kalau Fauzi adalah orang kepercayaan Muhaimin. Selain Fauzi, ada juga nama Ali Mudhori yang juga merupakan orang kepercayaan Muhaimin.

"Waktu dia (Muhaimin) menyatakan dia tidak kenal. Itu bohong besar. Fauzi itu dari belasan tahun sudah bersama dia. Semua orang tahu dari dulu sampai saat ini, kalau orang itu (Ali dan Fauzi) kepercayaan Muhaimin," ujar Lily di Gedung KPK, seperti dikutip Tribunnews.com, Jumat (9/9).

Kasus yang menyeret nama Muhaimin ini mencuat setelah KPK menangkap tiga orang sehubungan dengan kasus dugaan suap proyek infrastruktur transmigrasi di 19 daerah senilai total Rp 500 miliar. Dua anak buah Muhaimin sudah jadi tersangka. Mereka adalah Kepala Bagian Program Evaluasi dan Pelaporan Kementerian, Dadong Irbarelawan, serta Sekretaris Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, I Nyoman Suasnaya. Tersangka lainnya adalah Dharnawati, Kuasa Direksi PT Alam Jaya Papua.

Nama Fauzi sempat dikumandangkan kubu kuasa Direksi PT Alam Jaya Papua Dharnawati sebagai makelar dalam kasus suap program percepatan pembangunan daerah transmigrasi di 19 kabupaten di seluruh Indonesia. Fauzi, kata kubu Dharnawati, mengaku sebagai staf Muhaimin dengan kode istilah 'Mennakertrans One'. KPK sudah pernah menjadwalkan pemeriksaan terhadap Fauzi atas keterangan dari Dharnawati itu. Namun Fauzi diketahui mangkir dari pemeriksaan KPK yang sedianya berlangsung Selasa kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×