kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Libatkan masyarakat untuk mencegah Karhutla


Kamis, 03 Agustus 2017 / 13:09 WIB
Libatkan masyarakat untuk mencegah Karhutla


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA.  Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau kembali terjadi. Titik panas, dan titik api  terpantau semakin banyak di wilayah Riau. 

Djaimi Backe dari Pusat Penelitian Perkebunan Gambut dan Pedesaan Universitas Riau mengatakan Karhutla di Riau masih sering terjadi karena masih kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya dan larangan membakar lahan.

“Kalau kita lihat sekarang yang terbakar itu di lahan masyarakat, skalanya kecil,  itu lebih karena kurangnya kesadaran saja. Tapi sudah jauh berkurang dari tahun-tahun sebelumnya kan, ” ujar Djaimi Rabu (2/8) kemarin.

Menurut Djaimi ada beberapa cara cara yang efektif menangani Karhutla khususnya di Riau ; Pertama, libatkan masyarakat sebagai Satgas Karhutla.

Pusat Penelitian Perkebunan Gambut dan Pedesaan Universitas Riau bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan( KLHK) tahun lalu mulai membuat program percontohan masyarakat peduli api. Salah satu desa binaannya terdapat di Kabupaten Siak.

Mereka mengumpulkan masyarakat yang wilayahnya ditandai sebagai sentra rawan kebakaran. Kemudian masyarakat tersebut dibagi dalam kelompok-kelompok dan diminta untuk membuat perencanaan pemanfaatan lahan gambut untuk ekonomi,  di dalamnya juga ada satgas pengendalian kebakaran hutan dan lahan.

“ Mereka yang buat apa kebutuhannya, mereka juga yang mengeksekusi pelaksanaannya. Ya Alhamdulillah  akhirnya  tidak ada masyarakat di situ yang bakar lahan, artinya pencegahannya berhasil kok,” kata Djaimi.

Karena dianggap efektif, Djaimi berharap pemerintah baik pusat maupun daerah mampu memperbanyak dan memperluas program ini.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×