kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Lelang investasi proyek air minum berjalan lamban


Jumat, 10 Oktober 2014 / 11:46 WIB
Lelang investasi proyek air minum berjalan lamban
ILUSTRASI. Sejarah Singkat Halalbihalal, Tradisi Unik Silaturahmi saat Lebaran di Indonesia . ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/hp.


Reporter: Benedictus Bina Naratama | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 untuk memberikan akses air minum bagi seluruh masyarakat Indonesia hingga 100% tampaknya berjalan lamban.  Maklum, hingga kini sejumlah proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang diusung pemerintah lewat Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS)  tak kunjung bisa dieksekusi.

Proyek seperti SPAM Umbulan, SPAM Lampung Selatan, SPAM Bali Selatan dan SPAM Pondok Gede hingga kini masih berada dalam tahap lelang untuk menentukan investor yang tertarik menggarapnya.

Direktur Pengembangan Kerjasama Pemerintah dan Swasta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bastary Pandji Indra menjelaskan proyek SPAM masih terus bergulir dan hingga kini lelang investor belum selesai. "Bukan sulit dapat investor, tapi proses lelang investor yang belum tuntas," katanya, Kamis (9/10).

Ia menuturkan,  ada beberapa investor yang berminat untuk menggarap proyek air minum ini dan tengah mengikuti proses lelang.

Dia mencontohkan proyek SPAM Umbulan yang sudah dilirik lima konsorsium investor, seperti konsorium Medco, konsorsium Marubeni, konsorsium China Harbour, konsorsium Manggala Purnama Sakti dan konsorium Kukdong Engineering and Construction.

Lelang proyek ini sendiri sudah berlangsung selama tiga tahun dan hingga kini belum juga selesai. Sejak Juli 2011 hingga sekarang masih dalam tahapan lelang dan juga sedang menunggu ijin prinsip dukungan pemerintah yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×