kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Lelang FX swap, Bank Indonesia menyedot US$ 260 juta


Senin, 13 Agustus 2018 / 18:33 WIB
Lelang FX swap, Bank Indonesia menyedot US$ 260 juta
ILUSTRASI. Bank Indonesia


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kembali membuka lelang forex (FX) swap pada Senin (13/8). Lelang ini untuk mengurangi tekanan terhadap nilai tukar rupiah. Sebab, nilai tukar rupiah hari ini melemah bahkan hingga menembus level Rp 14.600 per dollar Amerika Serikat (AS).

BI menetapkan target indikatif lelang FX swap kali ini sebesar US$ 200 juta. Setelah dibuka sejak pukul 13.00 WIB tadi, BI telah memenangkan US$ 260 juta dari total penawaran yang masuk sebesar US$ 650 juta

Adapun total yang dimenangkan tersebut, terdiri dari US$ 170 juta untuk tenor satu bulan dan US$ 90 juta untuk tenor tiga bulan. Sementara besaran swap rate untuk dua tenor itu mencapai 4,86%.

Dengan demikian, total penawaran yang dimenangkan BI, melebihi target indikatifnya. "Ya oversubscribe," kata Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah kepada KONTAN, Senin.

Padahal, belakangan ini BI tak pernah memenangkan penawaran yang masuk. Terakhir kali BI memenangkan lelang FX swap yaitu pada 4 Juli 2018 lalu sebesar US$ 100 juta. "Setelah lelang FX swap, forward point kembali turun ke Rp 57, setelah tadi pagi naik ke Rp 67," tambah dia.

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo menjelaskan, BI selalu menyiapkan langkah-langkah seandainya nilai tukar rupiah mengalami tekanan. Pertama, melalui dual intervensi, yaitu di pasar valas dan di pasar obligasi.

"Kedua, kenaikan suku bunga kebijakan. Ketiga, gradual depreciations rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya," kata Dody kepada KONTAN.

Selain menjaga stabilitas ekonomi makro, khususnya nilai tukar rupiah, BI juga tetap berupaya mendukung momentum pertumbuhan ekonomi melalui relaksasi kebijakan makroprudensial, pendalaman pasar keuangan, dan pengembangan ekonomi keuangan syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×