CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.341.000   -7.000   -0,30%
  • USD/IDR 16.725   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.414   -5,56   -0,07%
  • KOMPAS100 1.163   -1,38   -0,12%
  • LQ45 846   -2,34   -0,28%
  • ISSI 294   -0,29   -0,10%
  • IDX30 440   -1,80   -0,41%
  • IDXHIDIV20 510   -4,13   -0,80%
  • IDX80 131   -0,28   -0,21%
  • IDXV30 135   -0,09   -0,06%
  • IDXQ30 141   -1,39   -0,98%

Lelang DNDF Sepi Peminat, Pasar Nilai Rupiah Masih Berpotensi Melemah


Minggu, 23 November 2025 / 22:06 WIB
Lelang DNDF Sepi Peminat, Pasar Nilai Rupiah Masih Berpotensi Melemah
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) kembali mencatat minimnya minat pasar dalam lelang Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/23/04/2025


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Yudho Winarto

Rupiah masih dalam fase rentan

Rizal menjelaskan bahwa rupiah saat ini dipengaruhi dua sentimen utama:

1. Sentimen eksternal

- Suku bunga The Fed yang masih tinggi

- Penguatan dolar akibat sentimen risk-off

- Arus keluar portofolio asing

2. Sentimen domestik

- Kebutuhan dolar korporasi menjelang akhir tahun

- Ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang melemah

- Sentimen fiskal dan kredibilitas stabilisasi BI yang masih diuji

“Kombinasi faktor tersebut membuat rupiah berada dalam fase rentan dan mudah tertekan,” jelas Rizal.

Baca Juga: Gus Yahya Tegaskan Tidak Akan Mundur, Dorong Konsolidasi NU yang Maslahat

Prospek rupiah hingga akhir 2025 dan 2026

Rizal memproyeksikan tekanan terhadap rupiah masih berlanjut dalam jangka pendek.

Selama The Fed belum menurunkan suku bunga, aliran modal belum kembali, dan kebutuhan dolar meningkat menjelang akhir tahun, rupiah cenderung bergerak melemah.

Namun, jika volatilitas global mereda dan intervensi BI melalui spot, DNDF, serta SRBI berjalan lebih efektif, stabilisasi rupiah berpeluang terjadi.

Dalam waktu dekat, rupiah diperkirakan bisa kembali ke rentang Rp16.600–Rp16.800.

Untuk akhir 2025, Rizal memperkirakan pergerakan rupiah berada di kisaran Rp16.700–Rp16.900, dengan skenario risk-off memungkinkan rupiah menembus Rp17.000 per dolar AS.

Baca Juga: Kemendagri Harapkan ILASPP Mempercepat Penyelesaian Batas Desa

Sementara pada 2026, peluang penguatan terbuka jika The Fed mulai memangkas suku bunga, sehingga rupiah dapat bergerak menuju Rp16.300–Rp16.600.

Namun, jika penurunan suku bunga tertunda atau ketidakpastian global berlanjut, rupiah berpotensi bertahan di rentang Rp16.700–Rp17.000.

Selanjutnya: Isu Merger dengan Grab Kian Menguat, Diawali dengan Mundurnya Patrick Waluyo

Menarik Dibaca: Cara Mengaktifkan Fitur Facebook Pro, Ikuti Langkah Demi Langkah Berikut Ini Ya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×