kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

LDD KAJ nilai pendataan dan sinergitas penting dalam pemberian batuan ke anak yatim


Minggu, 22 Agustus 2021 / 19:32 WIB
LDD KAJ nilai pendataan dan sinergitas penting dalam pemberian batuan ke anak yatim
ILUSTRASI. LDD KAJ nilai pendataan dan sinergitas penting dalam pemberian batuan ke anak yatim


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pandemi virus corona (Covid-19) telah menelan banyak korban jiwa. Kondisi tersebut juga berdampak pada sejumlah anak yang ditinggal orang tuanya lantaran Covid-19.

Merespons hal tersebut Kementerian Sosial tengah merancang bantuan untuk anak yatim-piatu akibat pandemi Covid-19.

Direktur Lembaga Daya Dharma Keuskupan Agung Jakarta (LDD KAJ) Romo Kristiono Puspo Sj menuturkan, pemerintah perlu menentukan indikator dari rencana bantuan tersebut. Romo Kristiono menekankan anak dari keluarga pra sejahtera patut menjadi prioritas dalam program tersebut.

Kemudian dua skema penting dari bantuan kepada anak-anak yang ditinggal salah satu atau kedua orang tuannya karena Covid-19 ialah terkait pangan dan gizi serta pendidikan hingga tingkat akhir. Selain itu pendataan yang tepat, valid dan akurat juga perlu menjadi poin yang tak bisa ditinggalkan.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Bantuan untuk Yatim Covid-19

"Pangan dan gizi adalah paket hemat, kemudian pendidikan harus sampai akhir. Data yang valid akurat dan sinergitas dengan lainnya. Dan jangan hanya anak yang kehilangan orang tua karena Covid-19 saja, tapi juga anak lainnya dari keluarga pra sejahtera," kata Romo Kristiono kepada KONTAN, Minggu (22/8).

Sinergitas diperlukan pemerintah terutama dalam pendataan anak-anak yang ditinggalkan orang tuanya karena Covid-19. Yayasan, Lembaga keagamaan dan stakeholder lainnya dapat membantu pemerintah dalam pengumpulan data di lapangan.

"Pemerintah ngga bisa jalan sendiri untuk pendataan bisa gandeng sinergi dengan LDD ada LPBI NU, ada juga MDMC Muhammadiyah dan lainnya, jadi buat data perlu sinergi. Lewat itu semua kita mau lihat sampai berapa banyak yang terdampak ini," jelasnya.

Tak menutup kemungkinan juga perlu adanya gerakan orang tua asuh bagi anak-anak tersebut. Terutama soal pendidikan Romo Kristiono menyebut pemerintah dapat menggandeng stakeholder lain yang memang ingin membantu anak-anak tersebut untuk terpenuhi hak pendidikannya.

Baca Juga: Kemensos siapkan bantuan bagi anak yatim karena Covid-19

Adapun untuk penyaluran bantuan, Romo Kristiono mengatakan, untuk bantuan di bidang pendidikan dapat disalurkan langsung kepada sekolah si anak. Yang artinya kembali data menjadi kunci dari penyaluran bantuan tersebut.

Begitupun jika ternyata si anak tidak bersekolah, pemerintah juga perlu memikirkan bantuan pendidikan atau ketrampilan bagi anak tersebut. Pendidikan dan ketrampilan jadi satu modal yang akan mengantarkan si anak ke depannya.

Romo Kristiono menyebut, jangan sampai anak yang ditinggalkan orang tuanya karena Covid-19 mengalami putus sekolah. Untuk bantuan berupa pangan dan gizi bagi si anak, pemerintah dapat menyalurkannya lewat yayasan.

"Bantuan pangan dan gizi bisa lewat yayasan, kalau lewat kelurahan atau lainnya ditakutkan ada invisible hand. Dan kalau ada perkara lain seperti keluarganya mau dititipkan atau mau mengasuhnya di itu persoalan harus juga dipikirkan juga [penyaluran bantuan] kalau ada yang seperti itu," imbuhnya.

Baca Juga: Puan Maharani desak pemerintah beri bantuan pada anak-anak terdampak pandemi

Romo Kristiono mengaku, LDD KAJ siap membantu pendataan penerima jika memang pemerintah meminta bantuan. LDD KAJ sendiri memang sudah lama memikirkan adanya bantuan bagi anak-anak yang ditinggalkan orang tuanya karena Covid-19. Kini LDD KAJ sedang melakukan pendataan terkait hal tersebut.

LDD KAJ berencana fokus kebutuhan pangan dan sekolah bagi anak-anak dari keluarga pra sejahtera. Untuk kebutuhan pangan, Romo Kristiono menuturkan sudah direncanakan adanya e-voucher yang dapat digunakan untuk berbelanja kebutuhan pokok di warung terdekat.

Untuk pendidikan, LDD KAJ sudah bertahun-tahun memberikan beasiswa kepada anak-anak dari keluarga pra sejahtera yang disalurkan langsung ke sekolah. "Beneran ini prihatin bener. Kalau pemerintah udah mengarah kesana ya bagus, mau sinergi [dengan kita] ya monggo," kata Dia.

Di masa pandemi ini Romo Kristiono menceritakan banyak yang terdampak secara ekonomi. Mulai dari buruh, teman disabilitas, keluarga pra sejahtera, hingga bahkan transpuan juga terdampak.

Selanjutnya: Kini ada fitur usul dan sanggah di aplikasi cek bansos, apa fungsinya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×