kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Kunjungan kerja ke Italia dan Prancis, buka mata DPR masalah intelijen


Rabu, 27 April 2011 / 15:09 WIB
ILUSTRASI. Hujan.


Reporter: Dwi Nur Oktaviani | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Tubagus Hasanuddin Ketua Rombongan Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi I ke Prancis dan Italia menegaskan bahwa kunjungannya ke luar negeri bukanlah jalan-jalan. Tak ragu-ragu ia pun menjelaskan secara rinci hasil kunker tersebut.

"Hasil yang dilihat dan dibawa cukup bagus. Waktu kita habis 9-9 malam selalu ada acara," ujar Tubagus seusai rapat kerja dengan Panglima TNI, Selasa petang (26/4).

Ia pun menjelaskan dalam kunjungannya telah bertemu dengan banyak orang termasuk membahas mengenai bagaimana agen-agen intelijen di kedua negara, Prancis dan Italia, itu bekerja. Politisi PDI-P itu menyatakan jika kunker ke Italia dan Prancis sangat bermanfaat untuk dijadikan tambahan informasi termasuk untuk membuat RUU Intelijen.

"Bagaimana sebuah departemen pertahanan bekerjasama dengan sipil membuat industri strategis, banyak hal lah. Menurut saya itu cukup signifikan dan bagus untuk dijadikan bahan untuk hal seperti ini yang memang di luar pikiran kita. Termasuk untuk kepentingan RUU Intelijen," tegasnya.

Ketika di Prancis ia mengaku timnya yang terdiri 13 anggota Komisi I itu telah bertemu dengan pejabat intelijen. Dirinya pun menilai keterlibatan intelijen cukup bagus, di mana ada kerjasama intelijen dan polisi dalam urusan penangkapan.

"Intelijen punya tugas menangkap, tapi untuk penangkapan diserahkan kepada polisi. Kecuali urgent sekali misalnya mengamati teroris tapi bawa bom, ya harus ditangkap," tambahnya.

Untuk lebih meyakinkan, ia pun merinci waktu kunjungan kerjanya. Ketika tanggal 14/4 rombongan Komisi I berangkat dari Indonesia ke Prancis, tiba di Prancis tanggal 15/4. Pada tanggal 16/4 dan 17/4 komisi I melakukan Kunjungan Kerja. Di mana tanggal 17/4 pagi Komisi I bertemu dengan WNI di Prancis. Lalu, 17/4 sore ketemu dengan WNI di Italia, 18/19 kembali melakukan kunker di sejumlah tempat. Tanggal 20/4 Komisi I pulang dan berangkat ke bandara dan 21/4 Komisi I sampai di Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×