kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kubu Anas: Ocehan Nazaruddin pesanan penguasa


Sabtu, 03 Agustus 2013 / 17:01 WIB
Kubu Anas: Ocehan Nazaruddin pesanan penguasa
ILUSTRASI. Kementerian Kesehatan mengatakan kasus aktif Covid-19 telah menurun secara konsisten sejak 28 Februari 2022. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Kuasa hukum Anas Urbaningrum, Carrel Ticualu, mengatakan, “nyanyian” mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, tidak akan terbukti sama sekali. Ia menuding Nazaruddin dikendalikan oknum Partai Demokrat yang sengaja menjatuhkan citra partai lain melalui nyanyian Nazaruddin.

“Ocehan Nazar itu kalau dihubungkan dengan pertanyaan wartawan tentang keterlibatan Ibas di proyek Hambalang yang tidak dijawab, tapi malah ngoceh ke mana-mana, itu kan pertanda jelas bahwa semua ini adalah dalam rangka melaksanakan pesanan penguasa,” ujar Carrel saat dihubungi Sabtu (3/8/2013).

Carrel menilai, ketika situasi politik memanas jelang Pemilu 2014, bisa jadi ada pihak-pihak yang menunggangi Nazaruddin. “Kalau ocehan Nazar ini ditanggapi serius oleh media, maka Demokrat yang untung,” ucap Carrel.

Sementara itu, terkait tuduhan perintah Anas kepada Nazaruddin untuk mengambil uang dari proyek fiktif Merpati, Carrel meyakini hal tersebut hanya sebuah kebohongan. Ia melihat selama ini Nazaruddin selalu menyatakan mendapat perintah dari Anas untuk berbagai macam urusan yang akhirnya tidak terbukti.

“KPK pun pusing tujuh keliling cari kesalahan Anas. Makanya sampai sekarang Anas hanya kena gratifikasi Harrier,” tukasnya.

Menurut Carrel, seringnya Nazaruddin berkicau dan mengaitkan nama Anas ini tidak terlepas dari timbal balik yang didapat Nazaruddin di dalam lapas. Carrel menduga Nazaruddin mendapatkan keistimewaan menjalankan bisnisnya di dalam lapas tanpa pernah digeledah.

“Apakah itu bukan petunjuk yang jelas?” imbuh Carrel.

Mengaku diperintah Anas

Nazaruddin mengaku diperintah Anas untuk menerima uang dari proyek fiktif pengadaan pesawat Merpati jenis MA 60. "Untuk jatahnya waktu itu disuruh Mas Anas, saya sebagai bendahara (partai), disuruh ambil, ya saya ambil," ujar Nazaruddin di Gedung KPK, Jumat (2/8/2013).

Menurut Nazaruddin, uang proyek Merpati ini tidak hanya diterima olehnya. Uang hasil korupsi proyek ini, menurut Nazaruddin, juga diterima bendahara partai lain, yakni Bendahara Umum Partai Golkar Setya Novanto.

"Uangnya seperti dari Setya Novanto, yang dia terima, tentu saya terima. Saya kan lihat juga, ya kan saya lihat juga porsinya Setya Novanto berapa," ucapnya.

Nazaruddin juga mengklaim pernyataannya ini bukanlah bohong belaka. Mantan anggota DPR itu mengaku sudah menyerahkan bukti-bukti yang dimilikinya kepada KPK.

"Apa yang saya laporkan tentu saya bukan sekadar melaporkan. Semua bukti-buktinya sudah saya kasih ke KPK. Apa yang saya laporkan itu saya alami dan saya jalani," kata Nazaruddin. (Sabrina Asril/kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×