kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit Seret Sektor UKM 9,5%, BNI Bentuk Satuan Khusus Restrukturisasi


Jumat, 17 Juli 2009 / 10:27 WIB
Kredit Seret Sektor UKM 9,5%, BNI Bentuk Satuan Khusus Restrukturisasi


Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Bank BNI membengkak. Sampai semester dua tahun ini, rasio NPL sektor UKM BNI masih bertengger di level 9,5%.

Direktur Utama Bank BNI Gatot M. Suwondo mengungkapkan, rasio NPL di sektor tersebut melambung akibat dampak krisis ekonomi global. Penyumbang terbesar kredit macet UKM berasal dari sektor menengah dengan nilai pinjaman antara Rp 10 miliar sampai Rp 100 miliar. "Kebanyakan debitur ini bergerak di sektor manufaktur. Mereka yang paling terkena dampak krisis," katanya, kemarin (16/7).

Bank BNI mengaku cukup waspada lantaran kredit di sektor manufaktur ini mencapai 26,6% dari portofolio kredit Bank BNI. Sedangkan proporsi kredit menengah dan kecil mencapai 43% dari portofolio. Agar pembiayaan seret ini tak sampai mengganggu bisnis, Bank BNI berupaya melakukan restrukturisasi kredit. "Ini kami harapkan ada jalan keluar," kata Gatot.

Direktur Korporasi BNI Krishna R. Suparto menambahkan, sampai paruh kedua tahun ini, BNI sudah berhasil merestrukturisasi kredit sektor menengah sebesar Rp 1 triliun. Adapun di sektor korporasi, kredit yang sudah berhasil direstrukturisasi senilai Rp 600 miliar. "Untuk sektor UKM, yang sudah kami restrukturisasi sebesar Rp 200 miliar," jelasnya.

Agar upaya restrukturisasi lancar, kata Krishna, BNI bahkan telah membentuk tim satuan tugas khusus untuk memantau kondisi debitur. "Dari sana kami bisa mendapat gambaran cash-flow debitur, setelah itu kami bisa tentukan langkah restrukturisasinya," paparnya.

Beberapa tawaran restrukturisasi kredit antara lain dengan memberikan perpanjangan waktu pembayaran pinjaman dan kelonggaran pembayaran bunga. "Tidak perlu dibayar sebulan sekali tapi cukup tiap tiga bulan sekali," ujar dia.

Langkah restrukturisasi ini nyatanya lumayan memberi hasil. Buktinya, rasio NPL total BNI per kuartal dua 2009 ini melandai di kisaran 5,5%. Angka ini turun tipis dari rasio NPL kuartal satu kemarin yang mencapai 5,6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×