Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) melalui Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) terus mendorong penyelesaian Proyek Strategis Nasional dalam upaya mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Salah satu yang menjadi perhatian KPPIP adalah pengembangan infrastruktur kereta api di Jawa.
Ketua Tim Pelaksana KPPIP Wahyu Utomo mengatakan, proyek strategis nasional (PSN) yang menjadi perhatian KPPIP yakni Double Track Jawa Selatan yang mencakup Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Wahyu menjelaskan, proyek PSN dengan skema pendanaan APBN tersebut memiliki nilai investasi Rp 12 triliun. PSN dengan penanggung jawab proyek Kementerian Perhubungan tersebut ditargetkan selesai pada tahun 2023.
Baca Juga: Garap proyek TOD senilai Rp 18,6 T, Adhi Commuter Properti gandeng perusahaan China
“Double Track Jawa Selatan merupakan pembangunan rel ganda sepanjang 361 km di wilayah Jawa bagian selatan dengan tujuan meningkatkan kapasitas lintas kereta api dalam menghubungkan pusat-pusat kegiatan Jawa bagian selatan,” kata Wahyu dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/10).
Koordinator Project Management Office (PMO) Sektor Transport KPPIP, Djoko Wibowo menambahkan, progress pembangunan PSN Double Track Jawa Selatan di Jawa bagian Barat untuk Bogor-Cicurug mencapai 70%, Cicurug-Sukabumi 0%, dan Gedebage-Haurpugur 55%. Untuk track Cicurug-Sukabumi saat ini dalam tahap penyiapan lahan.
“Di Jawa bagian Tengah, progress pembangunannya yakni Purwokerto-Kroya 100%, Kroya-Kutoarjo 100%, dan Solo-Kedungbanteng 100%,” ujar Djoko.
Sementara itu, progress pembangunan di Jawa bagian Timur yakni Kedungbanteng-Madiun 100%, Madiun-Jombang 100%, dan Jombang-Wonokromo 50%. Segmen Jombang-Mojokerto telah beroperasi.
Baca Juga: Penyaluran kredit sindikasi turun, begini kata bankir
Lebih lanjut, Ketua Tim Pelaksana KPPIP Wahyu Utomo meninjau langsung pelayanan KA Akses Bandara pada Kamis (21/10/2021).
Proyek Strategis Nasional KA Akses Bandara Baru Yogyakarta, Kulon Progo merupakan pembangunan 5,4 km jalur KA dari bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) ke Jalur KA Jawa Selatan dan akan terhubung langsung dengan Kota Yogyakarta.
“Perjalanan menggunakan KA Yogyakarta - NYIA akan ditempuh selama 40 menit, atau lebih cepat dibandingkan jika menggunakan mobil yang memakan waktu sekitar 90 menit,” ucap Wahyu.
Sebelum track baru selesai dibangun, KA Bandara telah beroperasi dengan rute Stasiun Maguwo - Stasiun Wojo sejak Mei 2019. Jumlah penumpang rata-rata per hari mencapai 40 orang/hari (sebelum pandemi Covid-19) dengan jumlah perjalanan sebanyak 24 trip. Dalam pengoperasiannya, penumpang harus berganti moda ke shuttle bus dari Stasiun Wojo ke bandara.
Mulai 17 September 2021 lalu, KA YIA telah beroperasi secara komersial dengan tarif Rp 10.000 (Wates-Tugu Yogyakarta) atau Rp 20.000 (Tugu Yogyakarta/Wates - YIA. KA berkecepatan 100 Km/jam tersebut memiliki 8 trip dari 30 trip yang direncanakan dengan kapasitas 4.800 penumpang/hari dalam situasi normal. Selama pandemi, kapasitas maksimal kereta hanya 50%.
“Kereta menjadi salah satu moda transportasi pendukung mobilitas masyarakat yang dapat mendukung perekonomian daerah dan pengembangan suatu wilayah. Oleh karenanya, KPPIP terus mendorong penyediaan jalur kereta di Jawa,” terang Wahyu.
Baca Juga: Penyaluran kredit sindikasi turun, begini kata bankir
Lebih lanjut Wahyu menjelaskan, terdapat 5 PSN di sekitar Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Yakni Jalan Tol Yogyakarta - Bawen, Penambahan Lingkup Jalan Tol Solo Yogyakarta - Kulon Progo, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Kamijoro (Bantul, Kulon Progo), Bandar Udara Baru Yogyakarta - Kulon Progo, serta Kereta Api Akses Bandar Udara Baru Yogyakarta - Kulon Progo.
“PSN Bandar Udara Baru Yogyakarta - Kulon Progo dan serta Kereta Api Akses Bandar Udara Baru Yogyakarta - Kulon Progo saat ini telah selesai dan beroperasi. Pada Agustus 2021, progress pembangunan sudah mencapai 100% dan telah beroperasi komersial sejak 17 September 2021,” ujar Wahyu.
Berdasarkan Peraturan Menko Perekonomian Nomor 7 Tahun 2021 (Permenko 7/2021), terdapat 208 proyek dan 10 program Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan nilai investasi sekitar Rp 5.698,5 triliun yang tersebar di seluruh Indonesia.
Nilai tersebut dihitung pada saat penyusunan Permenko Nomor 7 Tahun 2021 dan belum memperhitungkan Proyek dan Program, seperti program Food Estate, Program Pemerataan Ekonomi, dan Proyek Bandara di Bali bagian utara.
Hingga September 2021, Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) mencatat 48 proyek dan 3 program (Superhub, Food Estate, Jalan Exit Toll) dalam tahap penyiapan, 10 proyek dalam tahap transaksi, 98 proyek dalam tahap konstruksi, 26 proyek dan 7 program sudah beroperasi sebagian, dan 26 proyek sudah selesai.
Selanjutnya: Simak rekomendasi teknikal untuk saham ADRO, BBNI, dan SSMS di hari ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News