kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

KPK akan hadirkan petambak Dipasena di sidang BLBI Syafruddin


Kamis, 26 Juli 2018 / 00:07 WIB
KPK akan hadirkan petambak Dipasena di sidang BLBI Syafruddin
ILUSTRASI. Syafruddin Arsyad Temenggung menjalani sidang lanjutan


Reporter: Andi M Arief | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menghadirkan sepuluh saksi dalam sidang kasus korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) untuk terdakwa mantan Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPP) Syafruddin Arsyad Temenggung (SAT), Kamis (26/7).

Setengah dari saksi yang dihadirkan merupakan dari unsur petani tambak udang yang tergabung dalam plasma PT Dipasena Citra Darmaja (DCD).

"Sengaja kami hadirkan untuk membuktikan bagaimana sebenarnya status kewajiban petambak saat itu, karena salah satu poin yang diduga menyebabkan kerugian negara Rp 4,58 triliun karena piutang petambak saat itu macet," kelas Febri Diansyah, Juru Bicara KPK, Rabu (25/7) malam.

Ditambah, imbuh Febri, adanya misrepresentation nilai aset oleh tersangka Sjamsul Nursalim setelah dilakukan Financial Due Diligence dan Legal Due Diligence oleh firma independen yang ditunjuk oleh BPPN pada 1999.

Walau mengetahui hal tersebut, Syafruddin sebagai kepala BPPN saat itu tetap menerbitkan Surat Keterangan Lunas (SKL) yang mengakibatkan negara kehilangan Rp 4,8 miliar.

"Kami menduga semakin kuat bukti-bukti yang menjelaskan bahwa ada persolan serius di balik penerbitan SKL Sjamsul Nursalim pada saat itu," duga Febri.

Jaksa KPK menyebut Sjamsul Nursalim turut diperkaya dari perbuatan Syafruddin Arsyad Temenggung. Perbuatan itu disebut memperkaya Sjamsul sebesar Rp 4,58 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×