Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
Pengaturan kendaraan sumbu tiga
Lewat rapat Komisi III DPR RI ini, Kakorlantas juga mengusulkan agar pergerakan kendaraan sumbu tiga dibatasi, khususnya selama momentum arus mudik dan arus balik libur Natal dan Tahun Baru.
Menurutnya, pembatasan kendaraan sumbu tiga perlu dilakukan di jalan tol atau arteri.
"Kalau kami boleh saran, memang sudah diatur Pak. Ini ada window system, jadi tanggal sekian boleh jalan, tanggal sekian tidak boleh jalan baik di tol maupun arteri," paparnya.
Ia menambahkan, kebijakan serupa pernah dilakukan saat momen libur Lebaran 2025 lalu.
Baca Juga: Banjir Bandang dan Longsor Terjang Sumatera, 61 Tewas dan 100 Warga Masih Hilang
Diharapkan pembatasan ini dapat semakin menekan angka kecelakaan lalu lintas selama akhir tahun ini.
"Pengalaman operasi ketupat, baru pertama kali selama operasi sumbu 3 dilarang di tol dan di arteri, yang terjadi apa? Kecelakaan lalin turun 33 persen, Pak, fatalitas korban kecelakaan turun 53 persen dan itu baru pertama kali," jelas dia.
Jenderal bintang dua ini pun akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait kebijakan bagi kendaraan sumbu tiga saat libur akhir tahun.
"Tetapi dari Kemenhub sudah membuat rancangan nanti ini dilakukan window system karena ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan tapi kami pada saat rakor mungkin kami suarakan itu, agar betul-betul operasi kemanusiaan ini mementingkan keselamatan jiwa orang," pungkasnya.
Teknologi canggih
Selepas rapat, Kakorlantas mengeklaim akan menggunakan teknologi canggih dalam memonitor lalu lintas saat akhir tahun.
Teknologi canggih yang dimaksudkannya akan berada di Command Center Km 29. Dari situ, polisi dapat memonitor dan mengantisipasi potensi kepadatan kendaraan.
"Agar supaya operasi Nataru (natal dan tahun baru) ini, di samping cara bertindak di masing-masing lokasi, kami menggunakan teknologi untuk mengantisipasi bangkitan arus, baik di jalan arteri maupun di jalan tol," ucap dia.
Baca Juga: Prabowo Pantau Ketat Bencana di Sumatra Utara, Korban Terus Bertambah
Agus kembali mengungkap pihaknya sudah menyiapkan berbagai skema jelang arus mudik dan balik libur Natal dan tahun baru.
Sejumlah prediksi hingga skenario rekayasa sudah dipetakan. Selain itu, Korlantas sudah memetakan titik-titik kerawanan.
"Baik di jalan tol, jalan arteri, penyeberangan dan pelabuhan, tempat-tempat wisata termasuk tempat-tempat Ibadah sudah kami paparkan semuanya," kata Agus.
Rapat dengan K/L terkait Persiapan yang digelar oleh Korlantas nantinya juga akan dirapatkan dengan kementerian/lembaga (K/L) terkait.
Setelah semua stakeholder menggelar rapat bersama, pemerintah akan menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) rinci dan lengkap soal ketentuan perjalanan pada akhir tahun.
"Nanti akan ada evaluasi lagi. Nanti kan masih ada rapat-rapat dengan kementerian, lembaga, termasuk juga mungkin kebijakan-kebijakan terkait SKB juga masih dalam pengkajian," ucap Agus.
Lewat rapat tersebut, Agus akan mengusulkan soal pembatasan kendaraan sumbu tiga di ruas jalan tol maupun arteri.
Termasuk soal cara bertindak jika terjadi bencana seperti banjir atau tanah longsor juga akan dibahas bersama pihak terkait.
"Apakah pembatasan kendaraan sumbu 3, apakah nanti ada window system termasuk contraflow dan one way, nanti kita akan kaji lagi, sesuai dengan traffic counting yang ada di jalan tol dan arteri," papar dia.
Selanjutnya: Emiten Minol Bersiap Menyambut Nataru 2025, Pilih Saham BEER, WINE, Atau MLBI?
Menarik Dibaca: Mengapa Pasangan Punya Sikap Clingy ya? Jadi Tanda Red Flag lo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













