kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Korea pastikan garap proyek Giant Sea Wall


Kamis, 23 Januari 2014 / 16:36 WIB
Korea pastikan garap proyek Giant Sea Wall
ILUSTRASI. Cara mengisi token listrik dan cara beli token listrik. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA.  Korea Selatan memastikan diri untuk bergabung dalam mega proyek Giant Sea Wall atau tanggul raksasa yang berlokasi di Jakarta Utara. Pihak negeri ginseng ini akan betemu dengan pemerintah pada Senin besok (27/1).

Sebelumnya, Korea Selatan telah menyatakan minatnya untuk berpartisipasi pada pertemuan komite bilateral Indonesia dan Korea selatan di Seoul (25/9). Dalam hal ini pemerintah memang gencar menarik investor masuk.

Maklum, proyek ini senilai Rp 600 triliun. Sebelumnya, investor asal Belanda telah lebih dulu bergabung.

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Dedy Supriadi Priyatna mengatakan dalam pertemuan Senin mendatang pihaknya akan mendiskusikan lebih lanjut keikutsertaan Korea. Pertemuan ini membahas tahapan investasi mana yang akan diambilalih Korea.

Menurut Dedy, pemerintah menawarkan tahapan ketiga untuk Korea. Besar kemungkinan Korea pun akan menyetujui hal tersebut. "Kemungkinan akhir tahun ini mereka masuk untuk studi," ujar Dedy, Kamis (23/1).

Sebagai gambaran, Giant Sea Wall ini terdiri dari tiga tahapan pembangunan. Pertama, penguatan dan peninggian dinding laut yang ada saat ini menjadi kurang lebih 1,5 meter. Kedua, pembangunan dinding laut luar yang akhirnya diharapkan menutup bagian barat teluk laut. Ketiga, pembangunan dinding laut luar yang akhirnya diharapkan menutup bagian timur teluk laut.

Giant Sea Wall ini nantinya akan menjadi salah satu titik penampungan air raksasa alias waduk. Kapasitas tampung air per kapita per tahun di tahun 2012 hanya mencapai 54 meter kubik. Sedangkan kebutuhan minimal Indonesia adalah 1.975 meter kubik. Ini yang kemudian menyebabkan banjir kerapkali terjadi ketika curah hujan tinggi.

Kapasitas penampungan air Indonesia ini jauh di bawah negara tetangga. Misalnya Tahiland yang sudah mencapai 1.200 meter kubik. Akibatnya, ketika musim hujan terjadi maka aliran air melebar dan tidak dapat ditampung.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×