kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Korban gempa Lombok bertambah 131 orang, BNPB intensifkan bantuan.


Rabu, 08 Agustus 2018 / 21:34 WIB
Korban gempa Lombok bertambah 131 orang, BNPB intensifkan bantuan.
ILUSTRASI. Pencarian korban gempa Lombok


Reporter: Patricius Dewo | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hari ketiga pasca gempa 7 SR yang mengguncang wilayah Nusa Tenggara Barat, penanganan darurat diintensifkan. Jumlah personel, bantuan logistik, alat berat, dan distribusi bantuan ditingkatkan.

Tim SAR gabungan terus melakukan evakuasi dan penyisiran terhadap korban yang masih tertimbun bangunan yang roboh. Dalam melakukan evakuasi dikerahkan 14 alat berat, 4 anjing pelacak dan personel gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan relawan.

Hingga Rabu (8/8) pukul 13.00 WIB, jumlah korban akibat gempa 7 SR di NTB (Nusa Tenggara Barat) dan Bali dikabarkan sebanyak 131 orang meninggal dunia, 1.477 orang luka berat , 156.003 orang mengungsi, 42.239 unit rumah rusak dan 458 unit sekolah rusak.

“Data ini diperkirakan akan terus bertambah mengingat pendataan yang belum selesai dilakukan karena belum semua korban belum ditemukan,” kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam siaran persnya.

Dampak paling parah terjadi di daerah Kabupaten Lombok Utara dengan total 131 orang meninggal akibat gempa dengan rincian di Kabupaten Lombok Utara 78 orang, Lombok Barat 24 orang, Lombok Timur 19 orang, Kota Mataram 6 orang, Lombok Tengah 2 orang, dan Kota Denpasar 2 orang.

BNPB dan BPBD NTB sudah meminta Bupati Lombok Utara untuk memberikan lampiran identitas korban meninggal di Kabupaten Lombok Utara akibat gempa bumi 7 SR untuk dilakukan verifikasi.

Sesuai regulasi yang ada, data resmi dari korban akibat bencana yang benar dan diakui Pemerintah adalah data dari BNPB dan BPBD.

Saat ini, jumlah pengungsi terus bertambah dengan data sementara 156.003 orang yang tersebar di Lombok Utara 55.390 orang, Lombok Timur 29.195 orang, Lombok Barat 39.599 orang dan Kota Mataram 31.819 orang.

Kebutuhan dasar pengungsi terus ditambah, dapur umum  dan dapur lapangan terus didirikan di banyak tempat oleh TNI, Polri, Tagana, SKPD, BPBD Jawa Tengah, NGO, dan masyarakat. Dari sisi logistik juga sudah didistribusikan 100 ton beras telah dikeluarkan oleh Dinas Sosial dan BPBD NTB.

Selain logistik bantuan lainnya dengan mengerahkan relawan-relawan dengan kendaraan untuk menyalurkan bantuan ke daerah-daerah yang terisolir dan belum menerima bantuan.

Lebih dari 200 kendaraan mengangkut logistik kebutuhan dasar pengungsi seperti permakanan, air mineral, selimut, tikar, pakaian dan sebagainya telah disalurkan dari Gudang BPBD NTB pada

Evakuasi korban terus dilakukan. Basarnas Bersama TNI, Polri, dan relawan SAR melanjutkan evakuasi korban tertimpa bangunan roboh, antara lain di Masjid Jabbal Nur di Dusun Lading-lading, Desa Tanjung Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara, Puskesmas Tanjung di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara, Masjid Jamiul Jamaah di Desa Bangsal Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara, dan daerah lainnya.

Bantuan kesehatan untuk korban juga dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, TNI, Polri, Dinas Kesehatan, dan relawan. Kapal rumah sakit KRI dr. Soeharso milik TNI juga sudah dikerahkan di Lombok Utara pada Selasa (7/8) untuk membantu melayani pasien korban gempa.

Kapal RS Apung Prabu Airlangga dalam perjalanan ke Lombok Utara. Rumah sakit lapangan sudah beroperasi melayani masyarakat yaitu di Sembalun di Lombok Timur di RS Batalyon Kesehatan 1, dan di Lombok Utara ada 2 rumah sakit lapangan  yaitu dari RS Yonkes 2  oleh Marinir dan Kostrad.

Selain itu, perbaikan listrik terus dilakukan oleh 13 Tim PLN, dengan menyalakan aliran listrik yang sudah terhubung di Kecamatan Tanjung, Lombok Utara. Perbaikan listrik di sepanjang daerah Tanjung menuju Pemenang Lombok Utara berlangsung selama 2-3 hari. Pembuatan sumur bor, sanitasi dan MCK terus dilakukan Kementerian PU Pera.

“Upaya terus diintensifkan untuk melayani masyarakat korban gempa. Sebanyak 332 gempa susulan masih berlangsung hingga Rabu (8/8) pukul 16.00 WITA. Dari 332 kali gempa tersebut terdapat 17 gempa yang dirasakan dengan kekuatan  3-5, sampai 6 SR,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×