kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Korban DBD Masih Tinggi, Ekstra Waspada Saat Momentum Idul Fitri


Jumat, 29 Maret 2024 / 21:09 WIB
Korban DBD Masih Tinggi, Ekstra Waspada Saat Momentum Idul Fitri
ILUSTRASI. Petugas melakukan pengasapan atau fogging di permukiman padat kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat, Senin (29/5/2023). (KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Takeda Innovative Medicines dan Alodokter bekerjasama memerangi demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia. Kolaborasi itu berupa serangkaian kegiatan dan inisiatif, baik yang ditujukan kepada tenaga kesehatan, masyarakat umum, maupun karyawan, untuk mengendalikan dan mencegah penyebaran virus dengue.

Data Kementerian Kesehatan memperlihatkan, terdapat  114.435 kasus demam berdarah dengue selama tahun 2023 dengan kematian 894 kasus. Turun dari tahun sebelumnya sebanyak 143.266 kasus dan kematian sebanyak 1.237 kasus. Sedangkan, di tahun 2024, sampai pekan ke-11 saja, tercatat 35.556 kasus dengan kematian 290 kasus.
 
Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht menyampaikan, DBD adalah penyakit yang mengancam jiwa dan sampai saat ini tidak ada pengobatan khusus. Sehingga menjadikan tindak pencegahan sebagai kunci. "Takeda membangun kemitraan dengan Kementerian Kesehatan melalui kampanye bersama. Mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menerapkan 3M Plus secara konsisten guna membatasi populasi nyamuk, serta berkonsultasi dengan dokter mengenai intervensi inovatif melalui vaksinasi," ujar Andreas, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (28/3). 
 
Andreas menggarisbawahi perlunya lebih banyak edukasi tentang DBD dan intervensi inovasi. Masih banyak kesalahpahaman terkait risiko, tingkat keparahan, dan pencegahan dengue. 

Baca Juga: Apa Itu Asuransi Penyakit Akibat Gigitan Nyamuk?
 
Suci Arumsari, Pendiri dan Presiden Direktur Alodokter mengatakan, Indonesia masih menghadapi tantangan serius dalam penanganan kasus DBD. Meskipun upaya pencegahan dan pengendalian telah dilakukan, umlah kasus DBD tetap menjadi perhatian utama.

"Di Alodokter, kami mengedepankan medical excellency. Kami memastikan senantiasa menjadi sumber informasi terpercaya, baik bagi tenaga kesehatan, maupun masyarakat umum. Seluruh materi yang kami keluarkan telah melalui proses verifikasi yang ketat dari para expert kami, termasuk di antaranya adalah materi terkait dengue atau DBD," terang Suci. 
 
Tak lama lagi masyarakat Indonesia akan menyambut Hari Raya Idul Fitri. Hal ini juga perlu menjadi perhatian, mengingat seorang individu tidak hanya berisiko terkena DBD, tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi. Ketika seekor nyamuk menggigit seseorang yang memiliki virus dengue dalam darah, nyamuk tersebut akan terinfeksi virus dengue.

Nyamuk yang terinfeksi kemudian dapat menularkan virus tersebut kepada orang yang sehat dengan menggigit mereka. DBD tidak dapat menyebar secara langsung dari satu orang ke orang lain, diperlukan nyamuk untuk penularan virus demam berdarah.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×