kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.250.000   11.000   0,49%
  • USD/IDR 16.640   37,00   0,22%
  • IDX 8.140   21,59   0,27%
  • KOMPAS100 1.116   -2,74   -0,25%
  • LQ45 782   -2,78   -0,35%
  • ISSI 287   0,98   0,34%
  • IDX30 411   -1,53   -0,37%
  • IDXHIDIV20 463   -3,28   -0,70%
  • IDX80 123   0,03   0,02%
  • IDXV30 133   -0,26   -0,19%
  • IDXQ30 129   -0,89   -0,69%

Kopdes Merah Putih Digerojok Kredit, Ekonom: Berbahaya Bila Tak Ada Panduan


Selasa, 16 September 2025 / 17:03 WIB
Kopdes Merah Putih Digerojok Kredit, Ekonom: Berbahaya Bila Tak Ada Panduan
ILUSTRASI. Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono usai pelantikan di Istana Negara.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI), Jahen Fachrul Rezki mengatakan, gerojokan kredit atau pinjaman kepada Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih akan berbahaya, bila tak dibarengi panduan (guidance).

Jahen menilai, kebijakan program Kopdes Merah Putih tak memiliki riset ilmiah yang mendalam (evidence-based), maka dengan gelontoran uang ratusan triliun rupiah bakal sangat berbahaya bagi perekonomian.

“Kebijakan tersebut tidak ada evidence-basednya dan menggelontorkan duit sebanyak itu kepada Koperasi tanpa ada guidance dan sistem governance yang baik akan sangat berbahaya,” ujarnya kepada KONTAN, Selasa (16/9/2025).

Di samping itu, Jahen mengungkapkan, pada dasarnya koperasi memiliki konsep bottom up yang berarti strategi dimulai dari tingkat bawah, di mana setiap daerah tentunya punya kebutuhan yang berbeda.

Baca Juga: Menkop Ferry Harapkan Bunga Kredit Kopdes Merah Putih Bisa di Bawah 6%

“Konsep koperasi adalah bottom up dan bukan top down. Setiap daerah mungkin juga akan bervariasi kebutuhannnya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Jahen menambahkan, program Kopdes Merah Putih perlu dievaluasi dan selanjutnya pemerintah perlu memaksimalkan usaha di tingkat desa yang telah berjalan seperti Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).

“Lebih baik Bumdes yang dikembangkan ketimbang membuat hal baru. Ini juga penting agar tidak ada misalokasi anggaran nantinya,” tandasnya.

Sebelumnya, Menteri Koperasi, Ferry Juliantono menegaskan bahwa 1.000 Kopdes Merah Putih siap mendapat pinjaman dari Himbara.

“Plafonnya Rp 3 miliar, yang 1.000 Koperasi Desa seperti tadi disampaikan oleh pak Dony (COO Danantara) ada sekitar Rp 1 triliunan hari ini sudah bisa dicarikan,” ujarnya usai Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Senin (15/9/2025).

Baca Juga: Menkeu Purbaya: Suntikan Dana Rp 200 Triliun ke Himbara Bisa untuk Kopdes Merah Putih

Sayangnya, Ferry tak menyebutkan lebih lanjut 1.000 Kopdes yang akan menerima penyaluran pinjaman ini tersebar di wilayah mana saja, dia hanya bilang datanya sudah dimiliki.

Sementara itu, Ferry menjelaskan bahwa 16.000 Kopdeskel Merah Putih juga bakal siap menerima kredit dari sebagian dana sebesar Rp 200 triliun yang digelontorkan pemerintah kepada Himbara baru-baru ini.

Menurutnya, 16.000 Kopdeskel Merah Putih sudah mengajukan proposal terkait rencana bisnis kepada bank penyalur. Meski demikian, lanjut dia, untuk penyaluran kepada 16.000 Kopdes Merah Putih masih menunggu Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang bakal segera diterbitkan.

“Yang 16.000 yang sudah mengajukan proposal, tinggal menunggu, menggunakan anggaran yang dari Rp 200 triliun,” jelasnya.

Baca Juga: Kopdes Merah Putih Mulai Diberi Pinjaman, Ekonom Wanti-Wanti Hal Ini

Selanjutnya: Akumindo Ingatkan Arah Bisnis Kopdes Merah Putih Bisa Gerus Pelaku UMKM

Menarik Dibaca: Menurut Riset YouGov : Konsumen Belanja Online Tapi Paling Doyan Promo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×