kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Konvensi dikritik, Demokrat salahkan peserta


Senin, 18 November 2013 / 15:27 WIB
Konvensi dikritik, Demokrat salahkan peserta
ILUSTRASI. JAKARTA,29/9-PROYEK PEMBANGUNA. RUSUN. Pekerja menyelesaikan proyek Pembangunan Rumah Susun PIK Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (29/9/2021). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Survei yang dilakukan Founding Fathers House (FFH) menyebutkan masih banyak yang belum mengetahui konvensi calon Presiden Partai Demokrat.

Kritik lalu dilayangkan oleh anggota komite konvensi, Effendi Ghazali. Effendi menyebutkan bahwa konvensi adalah sebuah kontes yang tidak menarik dan tidak ramai. Bagaimana tanggapan Partai Demokrat?

“Yang tidak ramai itu maksudnya apa? Ramai atau tidak itu kan tergantung 11 pesertanya memanfaatkan waktu ini turun ke daerah,” ujar Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (18/11/2013).

Nurhayati mengatakan, 11 peserta konvensi yang terdiri dari berbagai kalangan seharusnya bisa menambah semarak pelaksanaan konvensi. Mereka harus memperkenalkan diri ke rakyat sebagai bakal capres hingga akhirnya dipilih.

Nurhayati juga meminta kepada Effendi Ghazali untuk tidak mengkritik konvensi Partai Demokrat melalui media massa. “Kalau Pak Effendi mau beri komentar, itu harusnya di dalam ya, karena kan dia anggota dari komite itu sendiri,” kata anggota Komisi VIII DPR ini.

Sebelumnya, Effendi menyebut konvensi adalah sebuah keramaian yang tidak menarik. Salah satu alasannya, dalam konvensi tidak ada unsur kontestasi. Menurut Effendi, konvensi pada umumnya adalah kontestasi dan saling menyisihkan.

Kesebelas peserta Konvensi itu, yakni Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, Dahlan Iskan, Dino Patti Djalal, Endriartono Sutarto, Gita Wirjawan, Irman Gusman, Hayono Isman, Marzuki Alie, Pramono Edhie Wibowo, Sinyo Harry Sarundajang. (Sabrina Asril/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×