kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   13.000   0,67%
  • USD/IDR 16.393   -19,00   -0,12%
  • IDX 7.520   55,08   0,74%
  • KOMPAS100 1.061   11,76   1,12%
  • LQ45 797   9,20   1,17%
  • ISSI 254   0,55   0,22%
  • IDX30 415   3,59   0,87%
  • IDXHIDIV20 474   3,42   0,73%
  • IDX80 120   1,26   1,06%
  • IDXV30 124   0,83   0,68%
  • IDXQ30 133   1,38   1,05%

Kontribusi koperasi ke PDB diharapkan meningkat


Kamis, 13 Juli 2017 / 16:03 WIB
Kontribusi koperasi ke PDB diharapkan meningkat


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

MAKASSAR. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro menyatakan, koperasi memiliki peran yang dalam pembangunan nasional. Hal ini terungkap dalam paparan Bambang pada kongres koperasi ke-3 di Makassar pada Kamis (13/07).

"Meskipun saat ini kontribusi koperasi sebagai institusi masih relatif kecil terhadap pembangunan khususnya pada produk domestik bruto sebesar 4% tapi penguatan koperasi di massa depan akan meningkatkan kontribusi koperasi terhadap pembangunan," ungkap Bambang.

Bambang menjelaskan kinerja dan stabilitas ekonomi Indonesia relatif baik. Tak heran pertumbuhan ekonomi pada kuartal I berada pada angka 5,1%.

Sumber pertumbuhan ekonomi ini didorong oleh empat sektor utama yakni industri manufaktur, pertanian, perdagangan, dan konstruksi. Tahun 2018 target pertumbuhan Indonesia di atas 5%.

Pertumbuhan Indonesia tergantung pada aktivitas pelaku ekonomi. "Koperasi termasuk pelaku ekonomi yang akan dorong pertumbuhan pembangunan nasional," kata Bambang.

Dalam empat tahun terakhir, Bambang melihat koperasi secara positif. Tergambar dari pertumbuhan unit koperasi aktif rata-rata setiap tahun mencapai 2,5%. Peningkatan jumlah koperasi aktif juga mendorong aktivitas koperasi sehingga volume usaha koperasi dan sisa hasil usaha dalam 4 tahun terakhir naik masing-masing mencapai 16,9% dan 14,3%.

Namun jika dilihat dari sebaran koperasi di Indonesia, Bambang menyatakan koperasi besar terpusat pada pulau Sumatera dan Jawa. Hal ini harus menjadi perhatian agar tidak terjadi ketimpangan distribusi koperasi di Indonesia.

Hingga Juli 2017 Bambang mencatat terdapat 152 ribu unit koperasi aktif dengan volume usaha Rp 176,3 triliun.

Koperasi harus mampu dukung perkembangan usaha dan kesejahteraan anggota. Oleh karena itu, Bambang memberikan saran untuk menguatkan internal koperasi dengan cara pengembangan edukasi, kepemimpinan, kewirausahaan, kepedulian sosial, inovasi, kontribusi, serta kerja sama antar anggota dan lembaga.

Pemerintah telah memberikan upaya penguatan koperasi melalui tiga program yakni peningkatan kehidupan berkelanjutan berbasis usaha mikro. Selanjutnya program peningkatan daya saing UMKM dan koperasi. Terakhir program penguatan kelembagaan koperasi.

Bambang menyatakan peran koperasi dalam arah pembangunan nasional adalah mewujudkan koperasi sebagai penggerak ekonomi nasional berdaya saing dan berkelanjutan. Upaya ini dilakukan dengan peningkatan ekspor koperasi, kontribusi koperasi dalam infrastruktur nasional, peranan koperasi dalam keuangan inklusif, berperan dalam produksi global, serta sinergi kerja sama koperasi dengan badan usaha desa.

Asal tahu saja, menurut data per 5 Juli 2017 terdapat 10,7 juta anggota koperasi yang aktif melakukan simpan pinjam pada koperasi simpan pinjam (KSP). Ada pun total modal usaha KSP ini sebesar Rp 57,8 T.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×