kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Konsumsi Rumah Tangga Melambat pada Kuartal II-2024, Ini Penyebabnya


Senin, 05 Agustus 2024 / 13:23 WIB
Konsumsi Rumah Tangga Melambat pada Kuartal II-2024, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Konsumen mengamati produk minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) di sebuah toko ritel modern di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (22/6/2024). Hingga saat ini, pemerintah masih belum jelas kapan akan menerapkan kebijakan cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK). Padahal, penerimaan cukai minuman berpemanis sudah ditargetkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal II 2024 mencapai 4,93% year on year (yoy). Pertumbuhan ini melambat bila dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 5,22% yoy.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud menyampaikan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga melambat disebabkan sebagian komoditas seperti pakaian dan transportasi yang tidak tumbuh setinggi periode sama tahun lalu.

Perlambatan tersebut juga kata Edy, terlihat dari indeks perdagangan dan eceran real yang melambat serta penjualan sepeda motor yang melambat.

Baca Juga: Sri Mulyani Laporkan Penyusunan RAPBN 2025, Berikut Hasilnya

“Jadi komoditas pakaian dan transportasi yang meski positif tapi nggak setinggi tahun lalu. Selain itu ada pergeseran Ramadan tahun lalu ada di April, kemudian tahun ini sebagian besar di Maret dan di April. Pergeseran Ramadan mempengaruhi polanya, sehingga konsumsi Idul Fitri sudah dilakukan di kuartal I,” tutur Edy dalam konferensi pers, Senin (5/8).

Untuk diketahui, konsumsi rumah tangga memang masih menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan kontribusi sebesar 54,53%.

Meski turun secara tahunan, konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 4,93% ini tercatat lebih tinggi bila dibandingkan dengan kuartal I 2024 yang mencapai 4,91%.

“Pertumbuhan ini mengindikasikan masih kuatnya permintaan domestik dan daya beli masyarakat,” ungkapnya.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II Paling Banyak Didorong Industri Pengolahan

Adapun pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal II 2024 didorong oleh perayaan hari besar keagamaan seperti Idul Fitri, Waisak, Kenaikan Isa Al Masih, dan Idul Adha. Kemudian didorong oleh, peningkatan mobilitas masyarakat selama periode libur hari besar keagamaan dan libur sekolah.

Sementara itu, sub komponen konsumsi rumah tangga yang tumbuh tinggi adalah transportasi dan komunikasi serta restoran dan hotel.

Sebagai informasi, BPS melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2024 mencapai 5,05% year on year (yoy). Pertumbuhan ini melambat bila dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 5,11% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×