Reporter: Rashif Usman | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom memproyeksikan, konsumsi rumah tangga akan melambat pada kuartal II-2024. Perlambatan terjadi di tengah Indeks Keyakinan Konsumen (IKK)yang cenderung menurun serta penjualan ritel yang tercatat mengalami perlambatan. Penjualan otomotif pun masih tercatat mengalami kontraksi hingga paruh pertama tahun ini.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, pertumbuhan konsumsi Rumah Tangga (RT) pada kuartal II-2024 berada dikisaran 4,88% secara tahunan (YoY) atau sedikit melambat dari 4,91% yoy pada kuartal I-2024.
"Salah satu faktor pendorong perlambatan di kuartal II-2024 untuk konsumsi RT salah satunya adalah dari sisi suku bunga yang masih relatif tinggi, sehingga masyarakat cenderung menunda pembelian barang tahan lama," kata Josua kepada Kontan.co.id, Kamis (18/7).
Baca Juga: BI Catat Kegiatan Usaha Makin Menggeliat pada Kuartal II-2024, Ini Penopangnya
Selain itu, dari sisi teknikal, terdapat pergeseran bulan Lebaran dari sebelumnya kuartal II menjadi kuartal I di tahun ini, sehingga dampak terdapat high base effect dari Lebaran di tahun lalu.
Josua juga menerangkan faktor pendukung konsumsi RT di kuartal II-2024 ialah tingkat inflasi yang menurun sejalan dengan menurunnya dampak El Nino pasca panen raya serta terus berlanjutnya kebijakan bantuan sosial pemerintah di tengah tingginya ketidakpastian ekonomi, sehingga relatif dapat menjaga daya beli.
Senada, Chief Economist Bank Syariah Indonesia (BSI) Banjaran Surya Indrastomo memperkirakan Konsumsi rumah tangga pada kuartal II-2024 tumbuh melambat di kisaran 4% YoY.
Hal ini sejalan dengan disbursement pengeluaran dalam rangka seasonal Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yang sudah terealisasi sebagian di kuartal I-2024, mengingat Idul Fitri tahun ini berada di awal kuartal II-2024.
Baca Juga: Konsumsi Rumah Tangga Diperkirakan Tumbuh Stagnan pada Kuartal II-2024
"Perlambatan tersebut terindikasi juga oleh penjualan eceran yang sempat terkontraksi di awal kuartal 2024 di tengah indeks keyakinan konsumen yang masih cukup tinggi," ujar Banjaran.
Namun demikian, secara keseluruhan PDB kuartal II-2024 diperkirakan tetap di kisaran 5,0%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News