Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pihaknya sudah mulai menyusun RAPBN 2025. Hal itu disampaikan usai rapat terbatas Rencana Kerja Pemerintah dan RAPBN tahun 2025.
Sri Mulyani menyampaikan, bahwa Kemenkeu sudah mendapat persetujuan dari Presiden Jokowi dan presiden terpilih mengenai situasi makro yang dibaca dan mempengaruhi APBN 2025, pertumbuhan ekonomi, inflasi, suku bunga, surat berharga negara 10 tahun, nilai tukar rupiah, harga minyak, lifting minyak, lifting gas.
"Nanti finalnya disampaikan bapak presiden pada 16 Agustus," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (5/8).
Baca Juga: Prabowo Belum Putuskan Kenaikan Tarif PPN 12% di Tahun 2025
Sri Mulyani menambahkan, postur APBN 2025 sudah dilaporkan kepada presiden dan presiden terpilih mengenai pembahasan awal dari DPR dalam hal ini melalui KEM PPKF.
Posturnya diperkirakan tidak akan mengalami deviasi banyak dari yang sudah dibahas dengan DPR.
Yang jelas, berdasarkan arahan Presiden Jokowi bahwa APBN 2025 menampung program-program prioritas yang sudah disampaikan oleh pemerintahan presiden terpilih.
Misalnya, program makanan bergizi gratis. Kemudian beberapa program inisiatif baru yang sekarang ini sedang difinalkan dengan tim dari presiden terpilih.
"Ini sudah masuk dalam postur APBN 2025. Untuk beberapa policy-policy khusus nanti akan disampaikan Presiden Jokowi maupun presiden terpilih pada saat beliau memulai dari pemerintahan pada Oktober 2024," jelas Sri Mulyani.
Baca Juga: Soal Anggaran Makanan Bergizi Gratis Per Porsi, Ini Kata Sri Mulyani
Sri Mulyani menambahkan bahwa proses transisi berjalan baik, komunikasi berjalan intens antara pemerintah sekarang dan presiden terpilih.
"Dan juga mengenai program-program detail sudah mulai kita tampung dan nanti akan dituliskan dalam nota keuangan," kata Sri Mulyani.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka ratas mengatakan agar rancangan APBN 2025 mengakomodasi semua program presiden terpilih.
Jokowi juga mengingatkan agar mewaspadai risiko perlambatan ekonomi dunia, baik yang berkaitan dengan kebijakan suku bunga dan memanasnya geopolitik.
Baca Juga: Soal Pembagian Tugas Wamenkeu, Suahasil Nazara: Semua Tugas Kita Kerjakan
Hal-hal tersebut kemungkinan akan berimbas pada krisis pangan dan harga minyak yang naik. Serta mengoptimalkan langkah-langkah untuk peningkatan target penerimaan negara.
Jokowi juga menggarisbawahi mengenai kemudahan Investasi dan kemudahan untuk produk-produk yang berkaitan dengan ekspor.
"Alangkah baiknya apabila dalam hal APBN 2025 ini kita fokus, tidak semuanya dikerjakan," ucap Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News