kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II Paling Banyak Didorong Industri Pengolahan


Senin, 05 Agustus 2024 / 12:32 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II Paling Banyak Didorong Industri Pengolahan
ILUSTRASI. Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, Senin (15/7/2024). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia Juni 2024 sebesar 20,84 miliar dolar AS, angka tersebut turun 6,65 persen dibandingkan Mei 2024. ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/aww.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2024 mencapai 5,05% secara tahunan atau year on year (yoy). Pertumbuhan ini melambat bila dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 5,11% yoy.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud menyampaikan, lima besar pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia menurut lapangan usaha didorong oleh industri pengolahan, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan.

“Pada kuartal II-2024 industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan terbesar yakni mencapai 0,79% yoy,” tutur Edy dalam konferensi pers, Senin (5/8).

Baca Juga: BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat Jadi 5,05% pada Kuartal II-2024

Meski begitu, industri pengolahan tumbuh lebih rendah bila dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 0,86%.

Adapun Edy menjelaskan, industri pengolahan tumbuhan didorong oleh permintaan domestik dan luar negeri. 

Misalnya saja dari industri makanan dan minuman yang tumbuh 5,53% didukung oleh peningkatan permintaan domestik untuk produk makanan dan minuman seiring adanya momentum Idul Adha, serta panen raya padi yang mendorong dari sisi penyediaan.

Kemudian didorong juga oleh industri logam dasar yang tumbuh sebesar 10,07% karena adanya peningkatan permintaan luar negeri, seperti produk besi dan baja serta konstruksi baja nasional.

Lalu, industri kimia, farmasi, dan obat tradisional tumbuh 8,01% sejalan dengan peningkatan permintaan domestik dan luar negeri.

Baca Juga: Kemenkeu Kembali Kucurkan Insentif Fiskal bagi Daerah yang Sukses Kendalikan Inflasi

Sektor lapangan usaha kedua yang mendorong pertumbuhan ekonomi yaitu  sektor konstruksi yang mencapai 0,67% namun turun dari kuartal sebelumnya yang mencapai 0,73%.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×