kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Konglomerat generasi kedua tidak minta kebijakan khusus ke Jokowi


Senin, 27 Agustus 2018 / 19:40 WIB
Konglomerat generasi kedua tidak minta kebijakan khusus ke Jokowi
PRESIDEN TERIMA PENGURUS KADIN


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan pengusaha nasional yang tak lain konglomerat generasi kedua dan ketiga di Istana Merdeka. Pertemuan yang berlangsung hampir selama tiga jam itu membahas seputar membangun ekonomi nasional yang berkualitas.

Meski membahas soal ekonomi dalam negeri, di luar dugaan para pengusaha tidak meminta kebijakan khusus kepada Presiden Jokowi. "Di luar dugaan mereka sama sekali tidak meminta, sama sekali tidak. Diluar dugaan, di luar dugaan saya sendiri juga," ungkap Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Ahmad Erani Yustika kepada Kontan.co.id usai pertemuan itu, Senin (28/8).

Bahkan salah atau pengusaha yang datang menyampaikan begini, "kami lahir kira-kira sudah 40 tahun bahkan lebih." Sehingga sudah tahu kejadian krisis 1998 dan 2008.

"Mereka merasa pengusaha jauh sudah memiliki pengalaman yang kuat dari ini. Kami (pengusaha) tidak cengeng, justru kami ingin memberikan hal yang terbaik lah," jelas Erani.

Adapun setidaknya dalam pertemuan tersebut Presiden lebih banyak mendengar aspirasi dari para pengusaha. Yang mana, mayoritas pengusaha mengapresiasi kebijakan-kebijak yang sudah dibuat pemerintah.

Seperti halnha membangun infrastruktur, regulasi juga yang semakin disederhanakan, intensi membangun SDM begitu juga eksekusi program yang sigap dilakukan pemerintah.

"Yang terakhir, apresiasi bahwa situasi keberagaman itu betul-betul dibela oleh pemerintah karena bagi mereka, mereka kan datang dari ras dan agama yang berbeda-beda," katanya.

Kemudian, di luar itu juga ada hal yang menjadi fokus perhatian kedepan untuk lebih tekun mengelola ekonomi nasional. Seperti, daya saing ekonomi terus ditingkatkan, basis produksi nasional sebisa mungkin untuk komoditas yang kita mampu itu dilakukan sendiri, ngga harus impor.

Begitu juga dengan perbaikan neraca perdagangan juga menjadi prioritas pemerintah. "Mengharapkan persaingan usaha menjadi lebih bagus lagi dan pemerintah tiap kali membikin kebijakan melibatkan mereka untuk mendengar apresiasi dari para pengusaha," tambah dia.

Terlepas dari itu semua, Erany mengungkapkan pengusaha generasi kedua dan ketiga ini didatangkan karena diperkirakan mungkin lima tahun ke depan mereka akan memegang keputusan tertinggi di masing-masing perusahaannya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×