kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Klaster corona Jabar, dari seminar syariah, jamaah Gereja Bethel sampai Asrama Polisi


Jumat, 03 April 2020 / 21:41 WIB
Klaster corona Jabar, dari seminar syariah, jamaah Gereja Bethel sampai Asrama Polisi


Reporter: Lidya Yuniartha, Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID -  Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan di provinsi Jawa Barat terdapat empat klaster penyebaran virus korona Covid-19.

Klaster pertama berasal dari satu seminar ekomoi syariah ekomomi di Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor Jawa Barat yang menyebar hingga ke Jawa Tengah. Klaster kedua dari kegitan keagamaaan kristiani di Bogor.

Sementara klaster ketiga Gereja Bethel di Lembang Bandung Jawa Barat. Selain itu ada juga klaster Musyawarah Daerah (Musda) Himpunan Pengusaha Muda (Hipmi) di Karawang Jawa Barat. 

Baca Juga: Percepat pengecekan virus corona, fasilitas laboratorium uji pemeriksaan ditambah

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan hal ini dalam rapat dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amien yang disiarkan secara daring, Jumat (3/4)

Temuan empat klaster penyebaran virus corona Covid-19 ini berdasarkan inisiatif pengetesan mandiri yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 
Provinsi Jabar mengklaim kali pertama mengetes sendiri virus corona Covid-19 . 

Pemrov Jabar membeli alat test virus corona Covid-19 dari Korea Selatan sebanyak 500 sampel PCR (polymerase chain reaction) untuk mengetes di Litbangkes Jawa Barat.

Baca Juga: Ridwan Kamil minta pemerintah pusat perbanyak pemeriksaan Covid-19

Dari hasil pengetesan itu menghasilkan nama-nama sejumlah pemimpin daereah Jawa Barat, seperti Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Wakil Walikota Bandung  Yana Mulyana, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana. 

SELANJUTNYA >>>

Kemudian inisiatif kedua Pemrov Bogor melakukan pengetesan melalui sample darah atau rapid test dari 25.000 sumbangan Yayasan Budha Suci. Sebab, "Rapid test dari Kemenkes baru datang tiga hari kemudian," kata Ridwan Kamil.

Baca Juga: Baru 15.000 warga Jabar yang melakukan rapid test hingga Jumat (3/4)

Rapid test yang dilakukan oleh Pemrov Jabar, berjalan dengan cara datang ke masyarakat secara langsung atau test door to door, melalui Puskesmas dan Rumah Sakit. "Ada juga drive true, pasein tidak turun dari mobil, sehingga tidak ada sentuhan fisik tak ada kerumunan, orang datang berjenjang sesuai jadwal," katanya. 

Selanjutnya setelah mendapatkan rapid test kit dari Kementerian Kesehatan, Provinsi Jabar membagikan sekitar 50.000 rapid test ke kabupaten dan kota. Hingga Jumat (3/4) warga Jawa Barat yang sudah melakukan pengetesan cepat atau rapid test untuk mengetahui indikasi awal infeksi sebanyak 15.000 orang.

Baca Juga: Menteri BUMN Eric Tohir: BUMN tidak memproduksi APD dan ventilator

Dari 15.000 rapid test itu hasilnya ada sebanyak 677 positif di Jabar. Sebagai catatan hasil positif dari rapid test belum memastikan pasien positif terinveksi virus corona Covid-19 tapi sudah terinveksi oleh virus karena sudah ada antibodi di tubuh pasien yang ditest.

"Kesimpulan kami, semakin banyak mengetes makin tahu virus itu beredar di mana saja. Saya meyakini kasusnya berlipat-lipat. Tapi karena kecepatan mengetes tidak secepat harapan, maka data terlihat sedikit," kata Ridwan Kamil.

SELANJUTNYA>>>

Selanjutnya dari temuan positit 677 pasien dari hasil rapid test itu dan akan dipastikan lagi dengan sweep atau PCR sehingga terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona Covid-19 atau tidak. "Mungkin hasilnya akan mengagetkan," kata Ridwan Kamil.
 
Masih dari hasil rapid test dalam rangka penanganan wabah virus corona Covid-19 Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga menemukan 300 orang positif terinveksi virus, di sekolah Bintara Kepolisian yang berlokasi di Sukabumi.

"Asalnya dari 7 orang postif, terkonfirmasi 310. Saat ini kota Sukabumi terbanyak terpapar. Satu sekolah di isolasi dan kegiatan diambil alih oleh Kapolri," kata Ridwan.

Baca Juga: Wali Kota Sukabumi umumkan pasien positif virus corona pertama di Sukabumi
 
Ridwan juga memaparkan temuan di Kota Bandung, ada 200-an positif terinveksi virus datang dari Gereja Bethel. "Mereka berkumpul dan pendeta melakukan sentuhan, dan pendetanya sendiri sudah meninggal dunia beserta istri karena virus korona Covid-19," kata Ridwan.

Rasio temuan positif dari hasil pengetesan rapid test kepada jamaah Gereja Bethel cukup besar. "Dari sebanyak 637 orang yang dites, yang positif 226 positif atau 36%," kata Ridwan Kamil.

Baca Juga: Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana positif Covid-19

"Tentu akan kami akan tes kedua dengan sweep untuk memastikan ini positifnya terkonfirmasi, sehingga belum saya laporkan ke Kemenkes yang positif lewat rapid test. Nanti kalau sudah selesai disweep dan terkonfirmasi, baru kami laporkan sebagai angka  positif virus corona Covid-19 di Jabar," ujar Ridwan Kamil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×