kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menteri BUMN Eric Tohir: BUMN tidak memproduksi APD dan ventilator


Jumat, 03 April 2020 / 15:19 WIB
Menteri BUMN Eric Tohir: BUMN tidak memproduksi APD dan ventilator


Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Eric Tohir menegaskan saat ini BUMN yang ada di Indonesia tidak ada yang memproduksi peralatan medis Alat Pelindung Diri (APD) yang dibutuhkan oleh petugas medis dalam menangani pasien virus corona Covid-19.

Selain itu, BUMN di Indonesia juga tidak ada yang memproduksi alat medis berupa ventilator yang saat ini banyak dibutuhkan oleh rumah sakit dalam rangka menangani pasien virus corona Covid-19.

Menteri BUMN Eric Tohir mengungkapkan hal ini saat melakukan Rapat Kerja Menteri BUMN dengan Komisi VI DPR RI secara daring pada Jumat (3/4).

 Baca Juga: Pemerintah menjamin stabilitas stok dan harga pangan jelang Ramadan dan Lebaran

Sebagai informasi, ventilator adalah peralatan medis yang berbentuk mesin dan berfungsi untuk membantu pernapasan seorang pasien. Ventilator dibutuhkan pasien yang tidak dapat bernapas sendiri, baik karena suatu penyakit atau karena mengalami cedera parah. Tujuan penggunaan alat medis ventilator ini agar pasien mendapat asupan oksigen yang cukup dalam masa pengobatan.

Cara kerja ventilator membantu pasien untuk memompa udara selama beberapa detik untuk menyalurkan oksigen ke paru-paru, lalu berhenti memompa agar udara keluar dengan sendirinya dari paru-paru.

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta dapat bantuan 100.000 alat rapid test dan 300 APD dari Kadin

"Kami bekerjasama dengan pengusaha dan para dermawan. Alhamdulillah akan ada sumbangan sebanyak 115 ventilator. Ini masih kurang karena kami butuh lebih dari 200 ventilator," kata Eric. Ventilator tersebut akan disalukan kepada BUMN-BUMN yang mengoperasikan rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang mendukung penanganan pasien dalam wabah virus corona Covid-19 

Sedangkan untuk masker ada BUMN yabg saat ini memproduksinya. Jenis masker yang diproduksi adalah masker medis.

Baca Juga: Tempo Scan Pacific sumbang Rp 10 miliar ke LBM Eijkman untuk perkuat laboratorium

Seperti kita tahu, saat ini ini ada tiga jenis masker yang beredar di masyarakat. pertama masker non medis yang diproduksi dari bahan baku kain. Kedua masker medis yang yang berwarna hijau dan diperntukkan bagi tenaga medis atau pasien yang sedang sakit pernapasan. Ketiga adalah masker khusus bedah yakni N95 yang juga belum bisa dibikin oleh BUMN. 

"Masker kami produksi terus, bulan ini juga terus produksi. Ada tipe masker, kalau yang warna hijau kami prioritaskan untuk tenaga medis di Rumah Sakit. Sedangkan N95 kam belum bisa bikin, itu masker untuk bedah," katanya.

Baca Juga: Luhut Pandjaitan tuntut Said Didu ke jalur hukum, ada masalah apa?

Pada kesempatan tersebut Eric juga menjelaskan, saat ini tidak ada BUMN yang memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) yang kini banyak dibutuhkan oleh tenaga medis di tanah air. 

"Kami juga tidak memproduksi APD. APD kebanyakan oleh swasa dan perusahaan asing. Kami juga tidak produksi ventilator. APD dan Ventilator kami jujga sangat kekurangan," katanya. 

Sementara dalam rangka mendukung pengamanan stok bahan bakar dan bahan pangan, Eric menegaskan saat ini sudah mencukupi. Menurut dia, untuk bahan pangan sebelumnya bUMN mengalami kendala perizinan yang agak lambat. " Tapi sekarang kami amankan sudah kirimkan ke wilayah-wilayah," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×