Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Komisi Pemilihan Umum (KPU), Senin (7/7/2014), mempertontonkan video kisruh pemungutan suara di tempat pemungutan suara (TPS) di Victoria Park, Hongkong, Minggu (6/7/2014).
Video tersebut merekam seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) perempuan yang mengatakan ada panitia mensyaratkan calon tertentu dipilih untuk TPS bisa dibuka lagi.
Dalam video berdurasi 37 detik itu, TKI berambut panjang ini mengatakan akan melakukan demonstrasi jika sampai calon presiden Prabowo Subianto memenangi Pemilu Presiden 2014.
"Ada mbak-mbak yang bilang, (TPS) ini mau dibuka kalau kita pilih Prabowo. Enak aja, orang semua pada milih Jokowi," kata perempuan itu.
Perempuan tersebut melanjutkan bahwa pernyataan soal "syarat" memilih calon tertentu itu dilontarkan oleh perempuan yang menjadi salah satu panitia pemilihan.
"Pakai baju hijau, jilbab, pakai kacamata tas gendongan. Panitia," sebut perempuan tersebut sambil terlihat menjauhi kamera perekam video.
Anggota KPU Sigit Pamungkas mengatakan video ini merupakan dokumentasi milik Migrant Care yang diserahkan kepada KPU.
Sebelumnya, beredar video kekisruhan pemungutan suara di Victoria park. Dalam video itu terekam ratusan TKI yang gagal memberikan suara.
Dalam video tersebut, para TKI juga terekam menyatakan kekecewaan karena tak ada tambahan waktu buka TPS untuk mereka bisa memberikan suara untuk Pemilu Presiden 2014.
Video ini diunggah oleh akun bernama Vina Nurita di Youtube. Para TKI dalam video berdurasi 4 menit 25 detik tersebut, para TKI itu menduga ada kecurangan.
Terlihat pula dalam video tersebut wajah "panitia" yang diduga melakukan kecurangan. Terlihat para pemilih memegang telepon genggam masing-masing untuk turut merekam kericuhan.
Beredar kabar pula versi lain bahwa pernyataan TPS hanya akan dibuka bila pemilih memilih kandidat tertentu itu datang dari celetukan Sigit. (Deytri Robekka Aritonang)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News