kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Kisruh Elpiji Baru Adem 2010


Jumat, 19 Desember 2008 / 09:12 WIB
Kisruh Elpiji Baru Adem 2010


Reporter: Hans Henricus |

JAKARTA. Keresahan masyarakat akibat kelangkaan elpiji bakal berlangsung lama. Bahkan, PT Pertamina (Persero) memperkirakan goncangan kelangkaan LPG (Liquified Petroleum Gas) atau beken disebut elpiji baru total mereda pada tahun 2010 seiring rampungnya infratsruktur terminal penampung gas Pertamina.

Direktur utama PT Pertamina (Persero) Arie Sumarno mengatakan langkanya pasokan elpiji bukan lantaran tidak ada antispasi melainkan melambatnya pembangunan infrastruktur penampung gas, seperti Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk (tabung) Elpiji (SPPBE) karena terbentur masalah perizinan pembanguan, serta pembangunan terminal gas yang belum rampung.

Selain itu, penghentian operasi kilang balongan yang memasok gas selama 40 hari karena perbaikan fasilitas, dan kilang cilacap mengalami kerusakan kompresor.

Padahal, Kilang balongan memasok gas elpiji sebanyak 1300 ton per hari. Sedangkan, kilang cilacap memasok gas elpiji sebesar 500 ton per hari. Belum lagi masalah cuaca yang membuat kapal-kapal penampung elpiji idi tengah laut (floating storage) terhambat menyalurkan elpiji ke kapal-kapal pengangkut menuju kilang.

Melihat kondisi itu, menurut Arie Pertamina belum memiliki infratsruktur yang fleksibel. Maksudnya belum ada infrastruktur yang mampu menangani masalah seperti kilang Balongan stop beroperasi, atau kerusakan kompresor di kilang Cilacap.

Akibatnya masalah kekurangan pasokan elpiji bakal terjadi lagi. "Kemungkinan tahun 2009 masih ada goyangan, di sisi lain infrastruktur baru rampung total pada tahun 2010," ujar Arie seusai rapat terbatas dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Kamis (18/12). Dengan demikian, fleksibilitas infratsruktur Pertamina dalam mengatasi masalah seperti penghentian operasi kilang baru pulih pada 2010 nanti.

Namun, Arie buru-buru mengingatkan kelangkaan elpiji pada tahun 2009 nanti tidak separah tahun 2008. Khususnya untuk DKI Jakarta dan Jawa Barat

Sebab, pada tanggal 24 Desember nanti kilang balongan sudah mulai beroperasi kembali. Selain itu, 56 SPPBE sudah selesai dibangun dan sudah mulai beroperasi kembali.

Lalu, pada pertengahan tahun 2009 nanti ada dua terminal elpiji yang pembangunannya rampung dan mulai beroperasi yaitu terminal elpiji Tanjung Mas, Semarang dengan kapasitas porduksi 10 ribu ton per hari dan terminal elpiji di Gresik dengan kapasitas produksi 10 ribu ton per hari.

Langkah yang lain untuk mengamankan suplai Pertamina juga menambah kapal penampung elpiji di tengah laut (floating storage) yang tadinya berkapasitas 2X40 ribu ton per hari menjadi 3X40 ribu ton per hari. Lalu, menambah kapal pengangkut gas dari floating storage menjadi 5 kapal dari sebelumnya hanya 3 kapal.

Selain itu, Pertamina juga sudah memperoleh pemenang tender impor untuk memasok elpiji selama sepuluh tahun dengan 1 juta ton pasokan per tahun. Pemenang tender itu adalah sebuah perusahaan perdagangan elpiji bernama Petredec. "Minggu depan sudah tandatangan kontrak dan awal Januari 2009 mulai beroperasi," kata Ahmad Faisal Direktur niaga dan pemasaran Pertamina

Berdasarkan catatan Pertamina, produksi elpiji di dalam negeri mencapai 1,7 juta ton per tahun. Sementara tingkat konsumsi elpiji tiap tahun mencapai 3 juta ton per tahun, bahkan tahun 2009 diperkirakan mencapai 3,5 juta ton per tahun. Menurut data Pertamina, sepanjang tahun 2008 konsumsi gas elpiji sampai Desember mencapai 7962 ton per hari dan sampai Desember 2009 diperkirakan naik sekitar 50% 12.300 ton perhari

Menurut Arie, saat ini produksi yang siap mencapai 2,7 juta ton per tahun. Sebanyak 1,7 juta ton produksi dari kilang Blanak di Natuna dan kilang Tanjung Jabung di Jambi, 1 juta ton impor dari Petredec selama 10 tahun dan sisanya akan dicari di pasar spot elpiji.

Asal tahu saja, sebelumnya pemerintah menjamin pasokan elpiji bakal normal dalam pekan ini. Tapi yang terjadi malah elpiji tetap langka. "Kami sudah sampaikan pada pemerintah sebagai pemegang saham untuk menilai kondisi yang terjadi," tutur Arie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×