Reporter: Rashif Usman | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan kinerja sektor manufaktur akan menunjukkan kestabilan yang lebih baik pada semester II-2024.
Prediksi ini didasarkan pada Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia yang terus berada di zona ekspansif selama 34 bulan berturut-turut, dengan mencapai level 50,7 pada bulan Juni 2024.
"Diharapkan bahwa ini akan menjadi modal penting dalam pencapaian pertumbuhan sektor industri di tengah ketidakpastian global yang masih menjadi tantangan bagi perekonomian domestik," sebagaimana tercantum dalam laporan Realisasi Semester I dan Prognosis Semester II APBN 2024, yang dikutip pada Sabtu (27/7).
Baca Juga: Pemerintah Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tumbuh di Kisaran 5% pada Kuartal II-2024
Kemenkeu melaporkan bahwa sektor manufaktur merupakan sektor terbesar dalam struktur ekonomi Indonesia, mencatat pertumbuhan sebesar 4,1 persen (YoY) pada semester I-2024.
Pertumbuhan ini didorong oleh tingginya permintaan domestik dan keberhasilan kebijakan hilirisasi.
Keberhasilan kebijakan tersebut terlihat pada subsektor industri logam dasar, yang mencatat pertumbuhan sebesar 16,6 persen (YoY) seiring dengan meningkatnya permintaan luar negeri untuk produk besi dan baja.
Selanjutnya, industri barang galian bukan logam mencatatkan pertumbuhan sebesar 10,0 persen (YoY) berkat peningkatan volume produksi semen sebagai akibat dari penambahan kapasitas produksi.
Baca Juga: Perekonomian Tumbuh Konsisten Kisaran 5%, Menko Airlangga Sebut Indonesia Diposisi 3
Industri kertas dan percetakan juga mengalami pertumbuhan sebesar 6,1 persen (YoY), yang didorong oleh meningkatnya aktivitas percetakan terkait dengan pemilu.
Sektor unggulan lainnya adalah sektor perdagangan, yang mengalami pertumbuhan sebesar 4,6 persen (YoY).
Pertumbuhan ini didorong oleh momen Ramadan dan persiapan Lebaran, yang meningkatkan permintaan konsumsi masyarakat serta permintaan reparasi kendaraan bermotor menjelang mudik Lebaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News