kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kewajiban pakai rupiah disebut melemahkan kurs


Selasa, 09 Juni 2015 / 16:44 WIB
Kewajiban pakai rupiah disebut melemahkan kurs
ILUSTRASI. Sate Asin Pedas di Bandung.


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pemerintah menggap pelemahan nilai tukar rupiah terimbas andil dari kebijakan Bank Indonesia (BI). Kebijakan yang dimaksud adalah mengenai kewajiban perusahaan menggunakan rupiah dalam transaski.

Staf khusus Wakil Presiden (wapres) Sofjan Wanandi bilang, kebijakan BI tersebut justru membuat pasar bertanya-tanya. "Ini menimbulkan pertanyaan, yang menambah ketidakpastian," ujar Sofjan, Selasa (9/6) di kantor wapres, Jakarta.

Padahal, pasar diselimuti ketidakpastian saat ini akibat pelambatan ekonomi global dan teka-teki waktu bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve menaikkan suku bunga. Sofjan mengakui, kondisi ekonomi saat ini tengah sulit.

Ketidakpastian ini, menurut Sofjan, sumber kekhawatiran yang berimbas pada nilai tukar rupiah. Alhasil, pelemahan tidak bisa dihindari. 

Seperti diketahui, aturan terkait pengguanaan rupiah tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 17/3/PBI/2015, yang berlaku mulai 1 April 2015.

"Oleh karenanya, baik pemerintah maupun Bank Indonesia (BI) harus secara bersama-sama menjaga kepercayaan pasar. Serta tidak menimbulkan pasar bingung dan bertanya-tanya," kata dia.

Memang, kebijakan peggunaan mata uang rupiah bisa menimbulkan penggunaan rupiah meningkat, sehingga memperkuat posisi rupiah di dalam negeri. Di tengah psikologi pasar yang tengah terpengaruh ketidakpastian, pemerintah saat ini diminta merealisasikan sejumlah kebijakan termasuk mendorong realisasi belanja dan proyek infrastruktur. Bahkan, beberapa kebijakan ini perlu percepatan realisasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×