kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ketika Kemenkeu mengajak mahasiswa berdiskusi soal kebijakan APBN di masa Covid-19


Kamis, 10 Juni 2021 / 18:42 WIB
Ketika Kemenkeu mengajak mahasiswa berdiskusi soal kebijakan APBN di masa Covid-19
ILUSTRASI. Kemenkeu menggelar diskusi dengan mahasiswa soal kebijakan APBN di masa Covid-19.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) menggelar acara Perbincangan Santai Belajar dan Berdiskusi (PSBB) tentang Kebijakan APBN dan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) Tahun 2021 secara daring yang diikuti oleh mahasiswa dan masyarakat umum.

Ini sebagai salah satu bentuk upaya Kemenkeu dalam memberikan informasi yang komprehensif tentang pengelolaan APBN di tengah situasi pandemi Covid-19 terkini.

“Pemerintah terus berusaha melalui berbagai instrumen APBN, intrumen kebijakan fiskal untuk tetap menjaga momentum pertumbuhan ekonomi kearah yang positif. Kita menghadapi pandemi, tahun lalu tumbuh negatif, kita harapkan tahun 2021 ini kita bisa kembali tumbuh positif," kata Direktur Penyusunan APBN DJA Kemenkeu Rofiyanto, Kamis (10/6).

Kata dia, penganggaran APBN 2020 berfungsi optimal sebagai instrumen kebijakan countercyclical menangani dampak Covid-19, sehingga tidak terjadi kontraksi ekonomi terlalu dalam dan pemulihan ekonomi dapat diakselerasi. Adapun pada tahun 2021-2022, Kebijakan APBN difokuskan pada Penguatan daya ungkit recovery melalui pemulihan ekonomi dan reformasi penguatan fondasi terhadap penanganan Covid-19 serta dengan tetap memperhatikan akuntabilitas dan transparansi.

Baca Juga: Tak lagi pakai nama negara, ini nama baru beragam virus corona hasil mutasi

“Intinya disini indikator-indikator tren-nya adalah pemulihan, baik dari segi produksi maupun konsumsi. Meskipun kita sampaikan kewaspadaantetap harus ada," tambah Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara, Kunta Wibawa dalam kesempatan yang sama.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia telah menunjukan terjadinya pemulihan sejak kuartal III-2020 sampai dengan kuartal I-2021. Kinerja manufaktur indonesia kembali meneruskan tren penguatannya, ditandai dengan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang kembali mencatatkan rekor (54,6), naik dari bulan sebelumnya yakni 53,2.

Pertumbuhan pada output dan new orders terus berlanjut seiring dengan pulihnya ekonomi. Hal ini mendorong optimisme bisnis terus terjaga ke depannya.

Tren pemulihan konsumsi masyarakat juga terus menguat, hal ini tercermin dari tingkat kepercayaan masyarakat (CCI) yang mulai kembali ke level optimis dan jauh melampaui awal pandemi, sejalan dengan tren mobilitas masyarakat. Berdasarkan hasil survei, pada bulan April 2021, konsumen menggunakan 74,4% penghasilannya untuk konsumsi, lebih tinggi dibandingkan rata-rata tahun 2020 sebesar 68,7%.

Pemerintah terus bekerja keras mengupayakan pemulihan ekonomi pada tahun 2021 dengan beberapa kebijakan terkait perlindungan sosial dengan total alokasi Rp 148,27 triliun yang antara lain terdiri dari program keluarga harapan, kartu sembako, BLT desa, bansos tunai dan diskon listrik untuk melindungi masyarakat yang terdampak pandemi dan menjaga tingkat konsumsi anggaran pada tahun 2021. Selain itu, pemerintah mengalokasikan sebesar Rp 172,8 triliun (naik 175,6%) di sektor kesehatan untuk memenuhi kebutuhan penanganan dan vaksinasi Covid-19.

Pembicara lain di diskusi tersebut yakni dosen FEB Universitas Indonesia Vid Adrison mengatakan, tingkat efektivitas dari belanja pemerintah dalam pemulihan ekonomi amat sangat bergantung kepada seberapa jauh penyebaran pandemi dapat ditekan.

Upaya mengurangi wabah akan sangat membantu ekonomi untuk pulih dan pemerintah harus fokus dalam mengurangi penyebaran virus.

Selanjutnya: UPDATE Corona Indonesia, Kamis (10/6): Melonjak lagi, tambah 8.892 kasus baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×