Reporter: Benedicta Prima | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi tendensi bisnis pada kuartal IV-2018 akan lebih rendah ketimbang kuartal III-2018. Optimisme pebisnis cukup rendah.
Shinta Kamdani, Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Internasional, melihat ini sebagai dampak ketidakpastian global. "Itu menjadi tantangan yang mengkhawatirkan pengusaha," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Senin (5/11).
Untuk tahun depan tantangan risiko global sudah mulai bisa dipetakan. Perang dagang dan kenaikan suku bunga The Fed rate mungkin masih akan terus terjadi, tetapi dengan dampak yang lebih bisa diatur. Hal ini yang menyebabkan optimisme pelaku bisnis tidak terlalu baik.
Sedangkan tantangan terbesar pelaku usaha masih dari sisi kemudahan berusaha. Nilai ease of doing business (EODB) Indonesia meskipun mengalami kenaikan, tapi ranking turun.
"Artinya negara-negara di dunia juga berlomba-lomba memperbaiki diri dengan waktu yang lebih cepat. Bila terus begini, kita bisa kehilangan momentum dan kalah bersaing dengan negara lain," ungkapnya.
Shinta juga menjelaskan pertumbuhan bisnis pada kuartal III-2018 cukup bagus meningkat kondisi dan tekanan global yang masih terjadi. Target APBN 5,4% bisa dicapai mengingat masih ada belanja pemilu dan konsumsi seasonal Natal dan Tahun Baru.
Dia melihat pertumbuhan Lembaga Non Profit Melayani Rumah Tangga (LNPRT) pertumbuhannya besar mencapai 8,5%. Menurutnya ini karena aktivitas politik untuk tahun 2019. "Saya lihat konsumsi politik mulai tinggi," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News