Reporter: Yudho Winarto |
JAKARTA. Sampai sejauh ini, Kepolisian belum mampu mengungkap kasus penembakan misterius yang terjadi di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Bahkan, Kepolisian ini mengaku kehilangan jejak pelaku penembakan.
Situasi keamanan yang tidak kondusif ini memaksa pemerintah lebih serius mengatasinya. Rencananya, Menteri koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyannto bakal memimpin rapat koordinasi membahas kasus keamanan di NAD dan provinsi lainnya.
Jika sesuai jadwal, rapat bakal mulai pukul 10.00 WIB hari ini di kantor Kemenko Polhukam. Rapat ini dihadiri Kapolri Jenderal Timur Pradopi, Kepala BIN Marciano Norman, Kepala BNPT Ansyad Mbai, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Adi Mulyono, dan Kapolda Aceh Irjen (Pol) Iskandar Hasan.
Kemudian, Gubernur Maluku Karel Albert Rahalu, Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Suharsono, Kapolda Maluku Brigjen Pol Syarief Gunawan.
Sebagai informasi kepolisian mengaku kehilangan jejak pelaku yang melakukan penembakan kepada tiga pekerja bangunan di Aneuk Galong, Suka Makmur, Aceh Besar. Polisi juga belum bisa memastikan keterkaitan penembakan di Aceh Besar dengan penembakan di Ule Kareng, Banda Aceh pada malam tahun baru lalu.
Sementara itu, tiga korban penembakan di Aneuk Galong, Suka Makmur, Aceh Besar ternyata masih di dalam keadaan kritis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News