kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.496.000   5.000   0,34%
  • USD/IDR 15.500   0,00   0,00%
  • IDX 7.735   86,10   1,13%
  • KOMPAS100 1.202   10,90   0,91%
  • LQ45 959   9,37   0,99%
  • ISSI 233   1,70   0,73%
  • IDX30 492   5,97   1,23%
  • IDXHIDIV20 591   7,28   1,25%
  • IDX80 137   1,31   0,97%
  • IDXV30 143   0,56   0,39%
  • IDXQ30 164   1,93   1,19%

Kepala PKAPBN BKF: Insyaallah Soft Landing dan Punya Buffer untuk Dinamika APBN 2024


Senin, 27 November 2023 / 06:25 WIB
Kepala PKAPBN BKF: Insyaallah Soft Landing dan Punya Buffer untuk Dinamika APBN 2024
ILUSTRASI. Kepala Pusat Kebijakan APBN Badan kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Wahyu Utomo


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan posisi Rekening Kas Umum Negara (RKUN) akan mencapai Rp 151,17 triliun pada akhir tahun 2023. Saldo tersebut diharapkan memadai untuk kebutuhan pembiayaan di awal tahun 2024.

Kepala Pusat Kebijakan APBN Badan kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Wahyu Utomo optimistis, sisa kas negara tersebut akan mampu membiayai kebutuhan awal tahun 2024.

“Insyaallah soft landing dan mempunyai buffer yang memadai untuk menyongsong dinamika APBN 2024,” ungkapnya kepada Kontan.co.id, Minggu (26/11).

Baca Juga: Kemenkeu Catat Posisi Kas Negara Turun Menjadi Rp 524,59 Triliun Per Oktober 2023

Ia menyampaikan, kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)  sampai Oktober 2023 masih on track atau sesuai perkiraan.

Selain itu kinerja APBN saat ini masih mampu menopang aktivitas ekonomi, melindungi daya beli masyarakat dengan risiko terkendali dalam batas yang dapat dikelola.

Kinerja yang baik tersebut diharapkan menjadi modal untuk menjadi penyangga perekonomian di awal tahun 2024. 

Untuk diketahui, mengutip keterangan tertulis Kemenkeu, per Oktober 2023 posisi kas negara mencapai Rp 524,59 triliun, atau turun Rp 64,37 triliun dari bulan sebelumnya.

Baca Juga: Jadi lebih fleksibel, begini ketentuan baru Saldo Anggaran Lebih (SAL)

Saldo tersebut terdiri dari mata uang rupiah sebesar Rp 265,73 triliun, dan valas ekuivalen Rp 258,87 triliun didominasi dollar Amerika Serikat (AS).

“Saldo kas masih relatif tinggi, meski saldo per akhir Oktober turun Rp 64,37 triliun dibanding bulan September. Meski begitu perlu percepatan belanja dan investasi,” mengutip keterangan tersebut,” Jumat (24/11).

Sisa kebutuhan Dollar AS sampai dengan akhir tahun ini sekitar US$ 1,2 miliar. Ekses dollar AS akan dijadikan buffer kebutuhan likuiditas sampai dengan akhir tahun.

Simpanan saldo dalam mata tersebut diperkirakan mampu menutup kebutuhan dollar AS sampai dengan akhir tahun 2022, tanpa memperhitungkan penerimaan dalam bentuk dollar AS.

Kemenkeu memperkirakan, saldo kas negara meningkat menjadi Rp 602,80 triliun pada 21 November 2023, dengan jumlah valas  sebesar US$ 19,8 miliar. Dan akan menurun menjadi Rp151,17 triliun di akhir tahun.

Baca Juga: Pelaporan SPT Pajak Penghasilan Baru Mencapai 16,5 Juta




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×