kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.469   31,00   0,20%
  • IDX 7.732   -3,27   -0,04%
  • KOMPAS100 1.202   0,01   0,00%
  • LQ45 959   0,18   0,02%
  • ISSI 233   -0,27   -0,11%
  • IDX30 493   0,20   0,04%
  • IDXHIDIV20 592   0,94   0,16%
  • IDX80 137   0,00   0,00%
  • IDXV30 143   0,17   0,12%
  • IDXQ30 164   0,08   0,05%

Kepala PKAPBN BKF: Insyaallah Soft Landing dan Punya Buffer untuk Dinamika APBN 2024


Senin, 27 November 2023 / 06:25 WIB
Kepala PKAPBN BKF: Insyaallah Soft Landing dan Punya Buffer untuk Dinamika APBN 2024
ILUSTRASI. Kepala Pusat Kebijakan APBN Badan kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Wahyu Utomo


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto


Adapun selain menggunakan saldo kas negara, pemerintah juga menyiapkan Saldo Anggaran Lebih (SAL) untuk membiayai kebutuhan anggaran pada awal tahun.

Sebelumnya, Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan Astera Primanto Bhakti memperkirakan pada akhir tahun 2023, SAL akan mencapai Rp 226.

Sehingga dengan ditambah perkiraan saldo kas negara yang mencapai Rp 151,17 triliun, kurang lebih dana cadangan pemerintah akhir tahun ini akan sebesar Rp 377 triliun.

“Jadi persediaan kita untuk tahun depan kita akan punya SAL sekitar Rp 226 triliun, dan kita akan punya saldo kas sekitar Rp 151 triliun. Ini cukup untuk membiayai operasi di tahun depan,” tutur Prima dalam konferensi pers APBN KITA, Rabu (25/10).

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, perkiraan saldo tersebut berdasarkan tren penerimaan dan belanja yang akan dilihat pada akhir tahun nanti.

Meski begitu, Sri Mulyani mengatakan Kemenkeu selalu memastikan dan menyediakan kebutuhan untuk anggaran di awal tahun sebab penerimaan negara seperti dari pajak belum masuk ke kas negara.

Baca Juga: Penerimaan Pajak Oktober 2023 Terangkat Berkat Konsumsi Masyarakat

“Untuk kebutuhan kas awal tahun, kita selama ini selalu mengantisipasi awal tahun. Ini karena Pak suryo (Ditjen Pajak) belum menghasilkan, jadi penerimaan negara awal tahun 0 tapi bukan berarti kita nggak bayar gaji,” tutur Sri Mulyani.

Sri Mulyani menerangkan, kebutuhan anggaran pada awal tahun biasanya akan digunakan untuk membayar gaji para Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI dan Polri. Sebab kebutuhan pembayaran gaji tidak bisa ditunda seperti kebutuhan lainnya.

Selain itu, pemerintah juga berencana akan menggunakan SAL untuk memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada 2024, dengan total Rp 28,16 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×