kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kepala BKF yakin Indonesia kembali jadi negara berpendapatan menengah atas di 2021


Jumat, 09 Juli 2021 / 19:45 WIB
Kepala BKF yakin Indonesia kembali jadi negara berpendapatan menengah atas di 2021


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan pihaknya optimistis Indonesia akan kembali menjadi negara berpendapatan menengah ke atas atau upper middle income country pada 2021. 

Hal ini menyusul laporan Bank Dunia menurunkan kelas Indonesia menjadi negara berpenghasilan menengah ke bawah, alias lower middle income country dari yang semula  negara berpenghasilan menengah ke atas (upper middle income country). 

Penurunan kelas ini disebabkan Gross National Income (GNI) per kapita Indonesia tahun 2020 turun menjadi US$ 3.870, dari GNI per kapita padahal  tahun 2019 yang sebesar US$ 4.050.

“Tahun ini hal yang sama kita lakukan. Apakah kita akan kembali ke upper middle income , pasti tahun ini, sebab kondisinya 2021 sudah lebih baik dibandingkan 2020,” kata Febrio saat Dialog Virtual dengan Wartawan, Jumat (9/7).

Baca Juga: Faisal Basri: Paling cepat 2 sampai 3 tahun untuk Indonesia kembali naik kelas

Menurut Febrio, Indonesia turun status dari upper middle income country menjadi negara berpendapatan menengah ke bawah atau lower middle income country karena ekonomi nasional tahun lalu mengalami kontraksi hingga 2,07% year on year (yoy) pada 2020.

Hal ini berimplikasi pada penurunan pendapatan per kapita Indonesia dari US$ 4.050 dolar AS menjadi US$ 3.870 dolar AS.

“Sudah pasti kita turun sebab kita pertumbuhan ekonomi 2020 minus (masih lebih baik) walaupun kita dibandingkan negara seperti India minus 8%, Afrika Selatan minus 7%. Kemudian Brasil minus 4%,  Thailand minus 6%, Filipina minus 9,5%, Malaysia minus 5,6% . Jadi ini menurut saya sesuatu yang wajar," kata Febrio.

Sebagai informasi, Bank Dunia mengkategorikan negara berpenghasilan menengah ke bawah dengan rentang pendapatan US$ 1.046-US$ 4.095  dan kelompok penghasilan menengah ke atas US$ 4.096-US$ 12.695. 

Baca Juga: Bank Dunia turunkan peringkat Indonesia, ini kata Jubir Presiden




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×