kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

Kepala BKF: Dua poin dalam revisi aturan tax allowance


Jumat, 31 Agustus 2018 / 22:33 WIB
Kepala BKF: Dua poin dalam revisi aturan tax allowance
ILUSTRASI. Suahasil Nazara


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Pemerintah terus mengembangkan kebijakan tax allowance. Direktur Jendral Pajak, Robert Pakpahan mengaku bahwa kebijakan ini sedang direvisi.

"Tax allowance jumlah sektornya lebih banyak dari tax holiday. Tax holiday itu fasilitasnya 100% bebas PPh badan. Kalo tax allowance bukan bebas PPh badan tetapi pengurangan penghasilan neto 30%. Jumlahnya hampir 100 nanti tambah lagi," kata Robert Pakpahan di Orchid Main Ballroom, Marina Bay Sands Expo & Convention Centre, Singapura, Jumat (31/8).

Diakui Robert, kebijakan tax allowance menarik bagi yang investasi di Indonesia. Itulah mengapa kebijakan ini terus melakukan kajian.

Sekedar informasi, Pemerintah tengah menyiapkan revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2015 atas kebijakan tax allowance. Dalam beleid baru itu nantinya, ada beberapa poin yang diubah.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Suahasil Nazara mengatakan, ada dua poin penting yang diubah dalam revisi PP ini. Pertama, pemerintah bakal menambah sektor yang bisa menerima insentif tersebut.

Kedua, dalam revisi PP ini juga akan mengubah tata cara pengajuan tax allowance menjadi lebih cepat. Dengan beleid baru, tata cara tax allowance akan bergabung ke online single submission (OSS).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×