kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.739   21,00   0,13%
  • IDX 7.468   -11,36   -0,15%
  • KOMPAS100 1.154   0,16   0,01%
  • LQ45 915   1,77   0,19%
  • ISSI 226   -0,94   -0,41%
  • IDX30 472   1,65   0,35%
  • IDXHIDIV20 569   1,75   0,31%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,25   0,16%

Kenaikan THR PNS dorong permintaan uang cash


Rabu, 23 Mei 2018 / 17:26 WIB
Kenaikan THR PNS dorong permintaan uang cash
ILUSTRASI. Uang Tunai di Pusat Penyimpanan Uang di Kantor BRI


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah memperhitungkan permintaan uang baru atau uang cash menjelang lebaran tahun 2018 ini naik sebesar 15,3%. Kenaikan ini sudah memperhitungkan kenaikan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Deputi gubernur Bank Indonesia (BI) Rosmaya Hadi mengatakan, uang yang disiapkan BI sebesar Rp 188,2 triliun tersebut memang mengalami kenaikan 15,3% dari tahun sebelumnya, lantaran BI ingin siap siaga dalam memenuhi kebutuhan uang cash dalam lebaran tahun ini.

Menurutnya, BI melihat meski telah diluncurkan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN), kultur yang ada di negara Indonesia masih erat dengan penggunaan uang cash.

“Kita memiliki kultur yang agak sedikit berbeda dengan sudara kita yang ada di sisi barat. Kita itu timur yang senang memegang tunai dan non tunai. Mereka memiliki non tunai dan digunakan untuk membayar segala macam, tapi selalu ingin di dompetnya ada cash. Jadi culture kita mendrive seperti itu,” ujarnya saat di temui di IRTI Monas, Rabu ( 23/5).

Kedua, BI juga memperhitungkan libur lebaran tahun ini cukup panjang dan kenaikan THR bagi PNS dan Pensiunan.

“Hal ini untuk berjaga-jaga dan siap-siap jika nanti kebutuhan uang banyak kita sudah siap. Dengan jumlah yang cukup dan kualitas optimal,“ kata dia.

Di sisi lain, peningkatan kebutuhan uang pada saat lebaran ini masih kalah dengan pertumbuhan uang elektronik.

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Onny Widjanarko mengatakan, sebenarnya peningkatan uang elektronik jauh lebih tinggi dari peningkatan uang tunai, di mana uang tunai mengalami kenaikan sekitar 15%.

“Itupun di masa lebaran dan akan turun hingga akan naik lagi pada natal,” jelasnya dalam kesempatan yang sama.

Uang elektronik sendiri sudah mengalami kenaikan sebesar 361% dari periode akhir tahun 2017 hingga maret 2018.

“Hal ini di dorong oleh penggunaan uang elektronik pada jalan toll. Selain itu, dengan banyaknya diskon yang ada di e-commerce itu diproyeksikan uang elektronik akan lebih tumbuh,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×