kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Kenaikan tarif listrik ganggu konsumsi masyarakat


Selasa, 09 Mei 2017 / 20:48 WIB
Kenaikan tarif listrik ganggu konsumsi masyarakat


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, peningkatan keyakinan konsumen April 2017 dan tendensi konsumen di kuartal kedua 2017 tersebut sejalan dengan dekatnya puasa dan Lebaran.

Menurutnya, penurunan pada indeks lapangan pekerjaan pada survei konsumen yang dilakukan Bank Indonesia (BI), bersifat temporer.

Lana mengatakan, meningkatnya keyakinan konsumen dan tendensi konsumen tersebut bisa mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga kuartal kedua tahun ini lebih tinggi dari kuartal pertama yang hanya tercatat 4,93% year on year (YoY).

"Kalau melihat tren, biasanya puncak konsumsi masyarakat di kuartal kedua ketika ada faktor musiman," kata Lana kepada KONTAN, (9/5).

Setelah itu lanjut Lana, besaran pertumbuhan konsumsi rumah tangga bisa kembali ke kuartal pertama dan baru akan meningkat lagi di kuartal keempat mendatang.

Meski demikian, ia melihat adanya risiko yang bisa menghambat konsumsi masyarakat, yaitu kelanjutan kenaikan tarif dasar listrik 900 volt ampere (VA). Belum lagi, Juli nanti ada penyesuaian tarif listrik untuk pelanggan 1.300 VA yang bertepatan dengan pergantian tahun ajaran sekolah.

Menurutnya, jika kenaikan tarif listrik tersebut berdampak pada tergerusnya daya beli masyarakat maka pertumbuhan konsumsi rumah tangga sepanjang tahun ini sulit mencapai 5% YoY. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi tahun ini juga akan sulit melebihi angka 5% YoY.

"Kalau konsumsi rumah tangga tidak menembus 5% di kuartal kedua agak berat. Karena momentumnya di kuartal kedua. Konsumsi rumah tangga bisa ke 5% akan sangat membantu ekonomi secara keseluruhan tumbuh lebih dari 5%," tambahnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×